REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Sekretaris Jenderal Kementerian Perdagangan (Kemendag) Oke Nurwan mengatakan, ketersediaan dan harga komoditas pangan utama saat ini berada dalam situasi sangat aman. Mulai dari beras hingga bawang putih, komoditas yang banyak disoroti mengingat terjadi kenaikan harga di pasaran.
Oke menuturkan, bahkan, stok beras di Perum Bulog dalam jumlah banyak dan harus segera dikeluarkan ke masyarakat. "Jadi, tidak ada isu tentang beras," ujarnya dalam konferensi pers usai rapat inflasi di Gedung Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/2).
Situasi serupa juga terjadi pada bawang putih. Oke menuturkan, saat ini, harga komoditas tersebut memang terbilang naik.
Berdasarkan Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional, harga bawang putih, Kamis (13/2), harga bawang putih sudah mencapai Rp 55.100 per kilogram. Sedangkan, pada pekan lalu (7/2), harganya Rp 53.800 per kilogram.
Tapi, Oke memastikan, pihaknya sudah berupaya melakukan pengendalian. Di antaranya dengan mengawasi importir dan mendorong mereka untuk menjual ke distributor.
"Tentu mereka juga akan segera distribusi secara alami karena mereka perlu menyikapi ketersediaan untuk pasokan yang baru akan datang dan segera didistribusikan," tuturnya.
Selain itu, Oke menjelaskan, pemerintah juga sudah memberi jalan kepada importir untuk mengimpor bawang putih. Kementerian Pertanian (Kementan) sudah mengeluarkan surat Rekomendasi Impor Produk Hortikultura (RIPH), aplikasi untuk mengajukan persetujaun rekomendasi impor produk hortikultura.
Sementara, Kemendag sudah memproses surat persetujuan impor dengan total 62 ribu ton bawang putih. Jumlah ini 60 persen dari permintaan RIPH Kementan, yakni 103 ribu ton. Sisanya, harus melengkapi proses yang masih kurang.
"Begitu lengkap, sisanya bisa diimpor," kata Oke.
Produk bawang putih impor itu berasal dari dua negara, yakni China dan India. Oke memastikan, impor produk ini bisa memenuhi kebutuhan masyarakat, terutama selama bulan Ramadhan dan Lebaran.
Komoditas lain yang juga menjadi fokus adalah gula kristal putih (GKP) atau gula konsumsi. Oke menyebutkan, kenaikannya kini sudah mencapai empat persen pada bulan ini.
Tapi, pemerintah akan melakukan antisipasi agar tidak terjadi lonjakan harga lebih tinggi yang siap diputuskan dalam rapat koordinasi terbatas (Rakortas) pekan depan. "Minggu depan rakortas, bagaimana keputusan GKP ini untuk harga supaya bisa kembali stabil," tutur Oke.