Selasa 11 Feb 2020 10:18 WIB

Distan Mukomuko Bantu Pengembangan Tanaman Pala

Distan Mukomuko berencana memberikan bantuan 3.000 bibit pala.

Distan Mukomuko berencana memberikan bantuan 3.000 bibit pala. Foto buah pala, (ilustrasi).
Foto: Muhammad Hafil/Republika.co.id
Distan Mukomuko berencana memberikan bantuan 3.000 bibit pala. Foto buah pala, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MUKOMUKO -- Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu tahun ini berencana memberikan bantuan 3.000 bibit pala untuk pengembangan tanaman perkebunan itu di lahan kelapa sawit milik kelompok tani setempat.

“Kami akan membeli bibit pala sebanyak 3.000 batang untuk dibagikan kepada tiga kelompok tani di daerah ini,” kata Kabid Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko Erri Siagian dalam keterangannya di Mukomuko, Selasa (11/2).

Baca Juga

Bidang Perkebunan Dinas Pertanian Kabupaten Mukomuko pada tahun ini mendapatkan Dana Alokasi Umum (DAU) sekitar Rp 200 juta untuk membeli 3.000 bibit pala untuk kelompok tani. Ia mengatakan 3.000 batang bibit pala untuk dibagikan kepada tiga kelompok yang tersebar di tiga kecamatan, yakni Air Dikit, Teramang Jaya, dan Air Manjuto.

Sebanyak tiga kelompok tani yang menerima bantuan 3.000 bibit pala dari pemerintah setempat tidak perlu menyediakan lahan kosong untuk ditanami tanaman perkebunan itu. Ia mengatakan tiga kelompok tani yang menjadi sasaran pengembangan tanaman pala itu cukup menyediakan lahan perkebunan kelapa sawit untuk ditanami tanaman perkebunan tersebut.

“Kita menggunakan sistem tumpang sari antara tanaman pala dengan kelapa sawit mengingat semakin terbatasnya lahan kosong untuk jenis tanaman perkebunan lainnya di daerah ini,” ujarnya.

Ia juga mengatakan kelompok tani yang menjadi sasaran pengembangan tanaman pala di daerah itu mendapatkan dua manfaat, yakni hasil panen dari tanaman kelapa sawit dan pala. Sejumlah petani pekebun kelapa sawit yang tersebar di daerah itu sudah ada yang melakukan kegiatan tumpang sari antara tanaman kelapa sawitnya dan pala.

Ia berharap, kegiatan itu menjadi proyek percontohan bagi petani lain yang ingin melakukan hal yang sama, yakni tumpang sari tanaman kelapa sawit dan pala.

sumber : antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement