Selasa 11 Feb 2020 07:42 WIB

Foxconn Kembali Produksi Iphone di China

perusahaan riset memperkirakan produksi Iphone akan terpangkas karena virus corona.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Proses perakitan di Foxconn. Perusahaan produsen utama ponsel pintar milik Apple, Foxconn akan kembali membuka kembali dua pabrik utamanya di China.
Foto: appleinsider
Proses perakitan di Foxconn. Perusahaan produsen utama ponsel pintar milik Apple, Foxconn akan kembali membuka kembali dua pabrik utamanya di China.

REPUBLIKA.CO.ID, TAIPEI -- Perusahaan produsen utama ponsel pintar milik Apple, Foxconn akan kembali membuka kembali dua pabrik utamanya di China. Sebelumnya, Foxconn menutup seluruh pabrik karena perluasan wabah penyebaran virus corona baru.

Seorang sumber menyampaikan pada Reuters, Foxconn berniat untuk melanjutkan produksi meski saat ini hanya 10 persen dari sarana kerja yang mendukung. Foxconn sudah dapat izin untuk melanjutkan produksi di pabrik kota Zhengzhou dan Shenzhen dari otoritas.

Baca Juga

Dihubungi secara resmi, Foxconn menolak berkomentar lebih jauh. "Karena masalah kebijakan dan adanya sensitivitas komersial, kami tidak berkomentar tentang inisiatif-inisiatif produksi spesifik kami," katanya, Senin (10/2).

Di Zhengzhou, sekitar 16 ribu orang sudah kembali ke pabrik Foxconn. Ini hanya 10 persen dari total pekerja. Sementara di Shenzhen jumlahnya sekitar 20 ribu orang, yang juga hanya 10 persen dari total pekerja. Ini pertama kali mereka bekerja setelah liburan Hari Raya Imlek.

Sumber anonim menyampaikan pabrik Shenzhen sudah memerintahkan para pekerja untuk kembali bekerja. Aktivitas produksi akan dilanjutkan dengan cara yang tertata dan teratur.

"Tapi tantangan besar tetap ada karena situasi parah wabah," katanya.

Perusahaan riset pasar Trendforce pada hari Senin memangkas perkiraan produksi Iphone dalam tiga bulan pertama tahun ini. Penurunan produksi sebesar 10 persen menjadi 41 juta unit.

Apple juga memberikan kisaran yang lebih luas dari biasanya untuk perkiraan pendapatan pada kuartal pertama. Perusahaan mengutip faktor ketidakpastian karena virus yang telah menewaskan lebih dari 900 orang dan menginfeksi lebih dari 40 ribu orang itu.

Seorang juru bicara Apple di Shanghai tidak bisa dihubungi untuk diminta komentar. Pada Senin, Foxconn melaporkan penurunan pendapatan Januari hingga 12 persen secara tahunan menjadi 364,6 miliar dolar Taiwan atau 12 miliar dolar AS.

Sahamnya sudah turun 2,4 persen dan total 11 persen sejak bursa saham dibuka setelah liburan Imlek. Rival terbesarnya yang berasal dari China, Huawei menyampaikan pekan lalu bahwa mereka sudah melanjutkan produksi secara normal.

Samsung Electronics juga sudah mulai operasional produksi pada Senin, meski ratusan pabrik dan tokonya masih tutup. Foxconn sebelumnya menyampaikan bahwa keamanan pekerja jadi prioritas utama.

Mereka juga terus berkoordinasi dengan otoritas untuk memenuhi semua kebutuhan yang diperlukan agar bisa produksi dalam tahap aman. Pekerja yang kembali bekerja diminta memakai masker, melalui pemeriksaan suhu, dan mengikuti sistem pemberian makan khusus.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement