Senin 10 Feb 2020 17:30 WIB

BEI Sebut Pelemahan IHSG Bukan karena Jiwasraya

Pengaruh terbesar pelemahan IHSG berasal dari kekhawatiran pasar terhadap corona

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi
Foto: Antara/Reno Esnir
Pengunjung beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di galeri PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta. ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Utama PT Bursa Efek Indonesia (BEI) Inarno Djajadi menampik anggapan yang menyebut kasus Jiwasraya sebagai penyebab pelemahan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) akhir akhir ini.

Inarno menyatakan kasus Jiwasraya tidak terlalu berpengaruh terhadap pergerakan IHSG. Menurutnya, pengaruh terbesar pelemahan IHSG justru berasal dari kekhawatiran pasar terhadap virus corona.

Baca Juga

"Dampaknya dari Jiwasraya ada tapi tidak besar," kata Inarno saat ditemui usai menghadiri Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi XI DPR RI, Senin (10/2).

Inarno mengakui dampak virus corona terhadap indeks saham juga di alami oleh sejumlah bursa di Asia. Menurutnya, bursa di Malaysia dan Vietnam bahkan sudah anjlok sejak Desember.

"Singapura juga turun lho, padahal di sana tidak ada Jiwasraya. Artinya, virus corona itu pengaruhnya cukup dalam terhadap indeks regional," tutur Inarno.

Sebagai informasi, pada perdagangan sore ini IHSG melemah 0,79 persen atau turun 47,5 poin ke level Rp 5952,08. Pelemahan ini juga diikuti oleh mayoritas bursa Asia seperti bursa Jepang, Hong Kong, dan Singapura.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement