Senin 10 Feb 2020 12:56 WIB

Bank Mandiri-Bukalapak Perluas Akses Keuangan Lewat Warung

Bank Mandiri memberdayakan 1,5 juta warung mitra Bukalapak menjadi agen laku pandai

Warung Mitra Bukalapak.
Foto: Republika/Dedy D Nasution
Warung Mitra Bukalapak.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menggandeng Bukalapak untuk memperluas akses keuangan masyarakat melalui warung tradisional. Direktur Hubungan Kelembagaan Bank Mandiri Donsuwan Simatupang mengatakan kerja sama tersebut dapat membantu meningkatkan akses masyarakat terhadap layanan keuangan, terutama untuk masyarakat yang belum berbank (unbanked) dan belum terjangkau bank (unbankable people).

"Sinergi ini sangat strategis karena tidak hanya bisa memperluas keagenan Laku Pandai Bank Mandiri, tapi juga memberikan nilai tambah yang strategis kepada mitra Bukalapak dari sisi pelayanan kepada pelanggan maupun potensi penambahan jumlah pelanggan. Namun tentu saja kami akan melakukan proses penyaringan secara internal terhadap mitra yang direkomendasikan," ujar Donsuwan saat penandatanganan kerja sama di Jakarta, Senin (10/2).

Baca Juga

Kerja sama Bank Mandiri dan Bukalapak akan memberdayakan lebih dari 1,5 juta Warung Mitra Bukalapak untuk menjadi Agen Layanan Keuangan Tanpa Kantor Dalam Rangka Keuangan Inklusif (Laku Pandai) dan juga dapat mengimplementasikan transaksi pembayaran dengan metode QRIS (Quick Response Indonesian Standard).

Hal tersebut akan menjadikan Bank Mandiri sebagai bank dengan jaringan ATM terbesar, sekaligus penyedia QRIS terbanyak di Indonesia.

Donsuwan menambahkan dengan menjadi agen Laku Pandai Mandiri, mitra Bukalapak juga akan dapat melakukan beberapa transaksi perbankan dasar seperti setor tunai, tarik tunai, serta transfer ke Bank Mandiri dan bank lain. "Ini memberikan nilai tambah yang semakin besar bagi mitra Bukalapak," ujarnya.

Saat ini, tambah Donsuwan, pihaknya telah memiliki sekitar 33.500 agen Laku Pandai Mandiri dengan volume transaksi mencapai 13 juta transaksi senilai sekitar Rp16 triliun.

Senada dengan yang disampaikan Donsuwan, CEO Bukalapak Rachmat Kaimuddin menyambut antusias kerja sama tersebut. "Implementasi Laku Pandai yang dapat dimanfaatkan oleh mitra Bukalapak kami namakan dengan Fitur Kirim Uang, yang memungkinkan pemilik warung mitra membantu masyarakat sekitar mengirim uang dengan aman, mudah, dan nyaman," ujar Rachmat.

Rachmat juga menyampaikan dengan lebih dari 1,5 juta Warung Mitra Bukalapak yang hadir di 189 kota dan kabupaten di seluruh Indonesia, Bukalapak merasa bangga dapat berperan dalam memperluas inklusi keuangan nasional.

Salah satu objektif yang menjadi fokus dalam kerja sama ini adalah bagaimana warung tradisional dapat menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas hidup masyarakat sekitarnya karena selama ini, warung mendominasi 65-70 persen transaksi ritel Indonesia.

"Kerja sama ini patut diperhitungkan sebagai sebuah kemajuan yang mengantarkan Bank Mandiri, Bukalapak, sekaligus warung mitra, untuk bersama naik kelas dan memberdayakan masyarakat Indonesia," ujar Rachmat.

Sementara itu, QRIS juga dihadirkan tidak hanya sebagai alternatif metode pembayaran, QRIS juga akan memudahkan mitra Bukalapak yang menjadi agen Laku Pandai karena transaksi pembayaran akan langsung masuk ke rekening milik Mitra Bukalapak.

Menurutnya, hal tersebut ditujukan untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi kebutuhan mitra dalam hal setor tunai di ATM atau cabang.

Direktur Consumer & Retail Transaction Bank Mandiri Hery Gunardi Hery Gunardi mengatakan seiring dengan arahan Bank Indonesia yang mewajibkan seluruh transaksi QR distandarisasi sesuai QRIS, Mitra Bukalapak akan dapat menerima transaksi dari berbagai penyedia layanan keuangan digital. Dengan demikian, merchant cukup memiliki satu QRIS untuk seluruh pembayaran.

"Ini menjadi bukti dukungan kami kepada Gerakan Nasional Non-Tunai Indonesia yang diusung Bank Indonesia, untuk menumbuhkan kesadaran sekaligus meningkatkan penggunaan non tunai di kalangan masyarakat dan pelaku Bisnis," ujar Hery.

Ia menambahkan beberapa kelebihan transaksi non-tunai ini di antaranya adalah transaksi lebih aman karena tidak rawan pencurian, transaksi dapat dilacak dan tidak dapat digunakan sembarang orang, transaksi lebih bersih karena tidak melibatkan benda fisik serta dapat mengurangi peredaran uang palsu.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement