Jumat 07 Feb 2020 15:06 WIB

Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Tertinggi di Sumatra

Ekonomi Provinsi Sumsel tumbuh 5,71 persen, melambat dibandingkan 2018, 6,04 persen.

Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Provinsi Sumatra Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi 5,71 persen, atau tertinggi di Pulau Sumatra.
Foto: Antara/Nova Wahyudi
Foto aerial kompleks perumahan bersubsidi di Palembang, Sumatera Selatan, Jumat (31/1/2020). Provinsi Sumatra Selatan mencatat pertumbuhan ekonomi 5,71 persen, atau tertinggi di Pulau Sumatra.

REPUBLIKA.CO.ID, PALEMBANG -- Pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan pada 2019 tercatat sebesar 5,71 persen atau tertinggi di Pulau Sumatera. Namun demikian, angka tersebut melambat jika dibandingkan pertumbuhan ekonomi provinsi itu pada 2018.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumsel Endang Tri Wahyuningsih di Palembang, mengatakan angka pertumbuhan ekonomi itu juga sudah melampaui laju pertumbuhan ekonomi nasional yang tercatat sebesar 5,02 persen. Sedangkan, pertumbuhan ekonomi Pulau Sumatra sebesar 4,57 persen.

“Jika dibandingkan 2018 yang tumbuh 6,04 persen, memang melambat tetapi Sumsel masih di atas nasional dan tertinggi di Sumatera,” kata dia.

Endang menjelaskan struktur produk domestik regional bruto (PDRB) Sumsel masih dipengaruhi sektor pertambangan dan penggalian, industri pengolahan, serta pertanian, kehutanan dan perikanan. Namun demikian, kata dia, BPS mencatat terdapat sektor usaha lain yang tumbuh lebih tinggi dibanding tiga sektor dominan itu, yakni penyediaan akomodasi dan makan minum.

“Pertumbuhan sebetulnya terjadi pada semua lapangan usaha di mana yang tertinggi adalah penyediaan akomodasi dan makan minum yang mencapai 15,35 persen,” kata dia.

Sementara itu dilihat dari sisi pengeluaran, ia mengemukakan, laju pertumbuhan tertinggi terjadi pada konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) yang sebesar 9,78 persen. Menurutnya, pertumbuhan itu tidak terlepas dari adanya momen pesta demokrasi pada tahun lalu, yakni pemilu legislatif maupun pemilihan presiden periode 2019–2024.

Ia menambahkan, meski konsumsi LNPRT mencetak pertumbuhan tertinggi, struktur perekonomian Sumsel masih bertumpu pada konsumsi rumah tangga. Sektor tersebut berperan sebesar 2,47 persen dari angka pertumbuhan ekonomi Sumsel yang senilai 5,71 persen.

Sementara itu Kepala Bank Indonesia Perwakilan Sumsel, Hari Widodo, mengatakan laju pertumbuhan ekonomi Sumsel pada 2019 sesuai dengan prediksi bank sentral. “Prediksi kami memang sedikit melambat dibanding 2018, yakni menjadi 5,72 persen karena dipengaruhi berbagai kondisi eksternal tetapi kami lihat angka ini masih lebih baik dibanding Sumatera maupun nasional,” kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement