Jumat 07 Feb 2020 02:14 WIB

BMM Resmikan Proyek Rehabilitasi Pascabencana Gempa Donggala

Masih banyak masyarakat terdampak bencana yang belum memiliki tempat tinggal layak.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Friska Yolanda
Aktivitas nelayan di Donggala, Sulawesi Tengah. Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Muamalat dan PT Amindoway Jaya meresmikan rumah harapan dan fasilitas air bersih di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2).
Foto: FAO
Aktivitas nelayan di Donggala, Sulawesi Tengah. Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Muamalat dan PT Amindoway Jaya meresmikan rumah harapan dan fasilitas air bersih di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Amil Zakat Baitulmaal Muamalat dan PT Amindoway Jaya meresmikan rumah harapan dan fasilitas air bersih di Donggala, Sulawesi Tengah, Kamis (6/2). Wilayah tersebut merupakan daerah yang terdampak bencana gempa bumi pada tahun 2018 lalu.

Hingga saat ini, masih banyak masyarakat terdampak bencana yang belum memiliki tempat tinggal yang layak. Desa Oti, Kecamatan Sindue Tobata, Kabupaten Donggala adalah area yang mengalami imbas cukup parah.

Masyarakat desa pun terpaksa tinggal di hunian darurat atau shelter pengungsian. Mereka terancam terserang berbagai macam penyakit seiring dengan masuknya musim penghujan seperti saat ini.

Sebagai bentuk kontribusi nyata untuk membangkitkan kembali semangat hidup dan meringankan beban mereka, Laznas Baitulmaal Muamalat (BMM) melakukan program rehabilitasi pasca bencana. BMM membangun infrastruktur Dusun Zakat Muamalat (DZM) di Desa Oti sejak bulan Juli hingga Desember 2019.

"Adapun total anggaran yang disalurkan sebesar Rp 2,2 triliun," kata Direktur Eksekutif BMM, Teten Kustiawan, dalam keterangan pers.

Saat ini sebanyak 82 unit rumah harapan dengan konsep recycle house beserta fasilitas MCK, satu rumah pendamping, dan satu madrasah telah selesai dibangun dan ditempati oleh masyarakat korban bencana di Desa Oti. Kurang lebih 350 jiwa merasakan manfaat dari program tersebut.

Teten mengatakan pembangunan infrastruktur ini merupakan awal dari Program DZM yang mencakup bidang ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur. Dengan pembangunan infrastruktur ini diharapkan kebutuhan darurat masyarakat terpenuhi dan memiliki semangat untuk kembali bangkit dan menjadi masyarakat yang lebih baik dan sejahtera.

Selain itu, BMM juga bekerja sama dengan PT Amindoway Jaya (Amway Indonesia) untuk membangun 11 sumur bor. Hal tersebut dikarenakan sumber air bersih di wilayah Desa Oti telah tercemar dan tidak layak digunakan untuk memenuhi kebutuhan harian masyarakat.

Bahkan sebelumnya, hampir seluruh masyarakat Desa Oti tidak memiliki fasilitas MCK dan memiliki kebiasaan untuk membuat kotoran langsung ke laut. Jika dibiarkan terus menerus dikhawatirkan masyarakat akan mudah terjangkit banyak penyakit.

Head of Marketing & Communication Amway Indonesia, Dharmaparayana S mengungkapkan Amway berkomitmen membantu masyarakat dalam mendapatkan kehidupan yang lebih baik. Kerja sama dengan Laznas Baitulmaal Muamalat diharapkan dapat membantu masyarakat Desa Oti mendapat kehidupan yang lebih baik, lebih sehat.

"Terutama dengan terpenuhi kebutuhan mendasar mereka atas air bersih," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement