REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) ke Indonesia mencapai 16,11 juta sepanjang 2019. Jumlah tersebut meleset dari target Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif sebanyak 18 juta kunjungan.
"Kalau dibandingkan pada 2018 terjadi kenaikan tipis sebesar 1,82 persen yakni dari 15,81 juta kunjungan, sehingga kita masih punya pekerjaan rumah untuk meningkatkan terus kedatangan wisman ke Indonesia," kata Kepala BPS Suhariyanto di Jakarta, Senin (3/2).
Jumlah kunjungan wisman ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk bandarudara sebanyak 9,83 juta kunjungan, pintu masuk pelabuhan laut sebanyak 4,16 juta kunjungan, dan pintu masuk jalan darat sebanyak 2,11 juta kunjungan.
Adapun selama 2019, wisman yang datang dari wilayah Amerika memiliki persentase kenaikan paling tinggi, yaitu sebesar 14,16 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Sedangkan, kunjungan wisman dari wilayah Asia selain ASEAN memiliki persentase penurunan paling besar, yaitu sebesar 10,3 persen.
Sementara menurut kebangsaan, kunjungan wisman yang datang ke Indonesia selama 2019 paling banyak berasal dari Malaysia sebanyak 2,98 juta kunjungan (18,51 persen), diikuti China 2,07 juta kunjungan (12,86 persen), Singapura 1,93 juta kunjungan (12,01 persen), Australia 1,39 juta kunjungan (8,61 persen), dan Timor Leste 1,18 ribu kunjungan (7,32 persen).
Pada kesempatan tersebut, Suhariyanto juga menyampaikan, jumlah kunjungan wisman ke Indonesia pada Desember 2019 mencapai 1,38 juta kunjungan, atau mengalami penurunan sebesar 2,03 persen dibanding jumlah kunjungan wisman pada Desember 2018 yang berjumlah 1,41 juta kunjungan.
Sementara itu, jika dibandingkan dengan November 2019, jumlah kunjungan wisman Desember 2019 mengalami kenaikan sebesar 7,52 persen.
Jumlah ini terdiri atas wisman yang berkunjung melalui pintu masuk udara sebanyak 838,98 ribu kunjungan, pintu masuk laut sebanyak 388,50 ribu kunjungan, dan pintu masuk darat sebanyak 149,59 ribu kunjungan.