Rabu 29 Jan 2020 19:21 WIB

Rute Penerbangan Berbasis Satelit Bisa Tekan Konsumsi Avtur

Rute domestik berbasis satelit akan menghubungkan empat bandara besar di Indonesia

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Nidia Zuraya
Ilustrasi penerbangan
Ilustrasi penerbangan

REPUBLIKA.CO.ID, Airnav: Rute Penerbangan Berbasis Satelit Bisa Tekan Konsumsi Avtur

JAKARTA -- Perusahaan Umum Lembaga Penyelenggara Pelayanan Navigasi Penerbangan Indonesia (Perum LPPNPI) atau Airnav Indonesia akan mengoperasikan rute penerbangan domestik berbasis satelit. Direktur Operasi Airnav Indonesia Mokhammad Khatim mengatakan hal tersebut diprediksi dapat meningkatkan efisiensi penerbangan di ruang udara.

Baca Juga

"Penerapan rute domestik berbasis satelit atau Performance Based Navigation (PBN) ini diperkirakan dapat memberikan efisiensi pembakaran avtur pada pesawat udara hingga senilai Rp 10,5 miliar perbulan," kata Khatim, Rabu (29/1).

Dia menjelaskan rute domestik berbasis satelit akan menghubungkan empat bandara besar di Indonesia yakni Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Juanda, Bandara I Gusti Ngurah Rai, dan Bandara Sultan Hasanuddin.

Menurutnya, rute tersebut menghemat jarak rata-rata tujuh nautical miles pada sekitar 7.519 penerbangan dalam satu bulan. "Jika asumsinya tujuh nautical miles bisa menghabiskan 25 liter avtur seharga Rp 200 ribu per penerbangan, artinya tujuh nautical miles dikalikan 7.519 penerbanhan dikalikan Rp 200 ribu, hasilnya kami bisa memberikan efisiensi sekitar Rp10,5 miliar perbulan kepada maskapai,” ungkap Khatim.

Dia memastikan rute ini akan secara resmi dioperasikan pada 30 Januari 2020 pukul 07.00 WIB. "Kami akan mentransformasikan layanan navigasi pada rute-rute yang menghubungkan keempat bandara tersebut dari yang sebelummnya ground based menjadi satellite based,” jelas Khatim.

Khatim menambahkan implementasi rute berbasis satelit pada rute yang dikenal dengan isitilah Tango I-VI tersebut akan meningkatkan keselamatan penerbangan. Dia menilai bagi maskapai, rute tersebut akan lebih nyaman, kapasitas ruang udara akan dapat dioptimalkan.

"Hal ini akan berdampak terhadap penurunan penggunaan avtur karena penerbangan yang menghubungkan keempat bandara tersebut menjadi direct dan lebih presisi serta tentunya upaya ini sejalan pula dengan upaya industri penerbangan untuk lebih go green,” jelas Khatim.

Dia memastikan Airnav akan mengundang seluruh stakeholder penerbangan untuk dapat memberikan masukan untuk perbaikan layanan kami ke depan. Khatim menegaskan akan berkomitmen untuk terus meningkatkan layanan navigasi penerbangan di angkasa Indonesia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement