Selasa 28 Jan 2020 15:17 WIB

Soal Pernyataan SBY, Erick tak Khawatirkan Jabatannya

SBY menduga Jiwasraya merupakan puncak dari gunung es krisis keuangan di Indonesia.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Menteri BUMN, Erick Thohir (Kiri)
Foto: Republika TV/Havid Al Vizki
Menteri BUMN, Erick Thohir (Kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan tidak mengkhawatirkan keberlangsungan posisinya sebagai Menteri BUMN dalam pengambilan kebijakan guna membenahi BUMN. Hal ini Erick sampaikan dalam menjawab soal pernyataan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang menduga adanya rencana penggulingan jabatan Erick sebagai menteri akibat kasus Jiwasraya lewat tulisan SBY di Facebook.

Erick menilai jabatan merupakan hal yang bisa datang dan pergi kapan saja. Oleh karenanya, Erick mengaku fokus dalam setiap jabatan yang tengah dia emban. "Saya rasa gini, kalau jabatan itu sesuatu yang bisa setiap saat, yang penting kita sebagai manusia tidak mengubah karakter dan jati diri karena kalau jabatan itu bisa kapan pun," ujar Erick di Jakarta, Selasa (28/1).

Baca Juga

Mengenai Jiwasraya, Erick memastikan akan menghadiri undangan rapat panitia kerja (panja) Jiwasraya di DPR pada Rabu (29/1) besok. "(Pembahasannya) mengenai Jiwasraya sudah dilaporkan, sudah dipaparkan, besok DPR ingin memastikan," ucap Erick. 

Presiden RI Ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menduga, krisis gagal bayar asuransi Jiwasraya bisa saja hanya setitik dari krisis keuangan yang lebih besar. Ia menduga, Jiwasraya merupakan puncak dari gunung es krisis keuangan di Indonesia. 

"Bisa saja kasus Jiwasraya ini ibarat sebuah “puncak dari gunung es”. Nampak kecil di atas permukaan, ternyata besar yang tidak kelihatan," kata Ketua Umum Partai Demokrat itu. Pernyataan SBY itu disampaikan melalui unggahan di status Facebook-nya pada Senin (27/1) kemarin. 

Dugaan SBY ini menyusul terjadinya krisis besar di Jiwasraya ini. Selain itu, informasi yang dapat dipercaya menyebutkan bahwa sejumlah BUMN yang lain juga mengalami permasalahan yang relatif serius, misalnya Asabri misalnya.

Kendati demikian, SBY juga menyebut, Jiwasraya ini bisa menjadi pintu gerbang untuk mencegah krisis keuangan yang lebih besar. SBY menilai, inilah saatnya negara melakukan koreksi besar. "Melakukan perbaikan total. Atau bahkan bersih-bersih," ujar dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement