Kamis 23 Jan 2020 22:50 WIB

BRI Belum Berencana Ekspansi Bisnis Nonorganik

BRI menyatakan hanya menambah modal beberapa anak usaha di 2020

Rep: Novita Intan/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo (kiri) kepada wartawan di Gedung BRI, menyampaikan laporan kinerja BRI.
Foto: BRI
Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo (kiri) kepada wartawan di Gedung BRI, menyampaikan laporan kinerja BRI.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk menyatakan belum berencana melakukan ekspansi nonorganik pada tahun ini. Sebab, perseroan sudah memiliki semua unit bisnis dari perbankan, asuransi dan agribisnis.

Direktur Keuangan BRI Haru Koesmahargyo mengatakan perseroan hanya akan menambah modal beberapa anak usaha.“Kita hanya akan menambah modal beberapa perusahaan anak yang ada. Jadi belum ada rencana akuisis atau sejenisnya,” ujarnya saat konferensi pers di Gedung BRI Pusat, Jakarta, Kamis (23/1).

Saat ini BRI telah memiliki delapan perusahaan anak termasuk perusahaan anak yang tergabung dalam BRI Group diantaranya BRI Syariah, BRI Agro, BRI Life, BRI Finance, BRI Ventures, BRI Remittance dan Danareksa Sekuritas. Sementara Direktur Utama BRI Sunarso menambahkan pada tahun ini perseroan sudah menyiapkan dana sekitar Rp 5 triliun untuk anak usaha.

“Tahun ini kita belum ada rencana melakukan corporate action akuisisi,” ucapnya.

Menurutnya pada tahun ini perseroan fokus menyehatkan bisnis entitas anak.

Pada  2019, perseroan dengan kode saham BBRI mengambil alih saham PT Asuransi Bringin Sejahtera Artamakmur (BRINS) senilai Rp 1,04 triliun. Nilai tersebut setara dengan 90 persen dari perusahaan yang diambil alih pengendaliannya dari Yayasan Kesejahteraan Pekerja (YKP) BRI.

Kedua perusahaan telah menandatangani perjanjian jual beli saham dengan dapen BRI ini pada 26 Desember 2019. Jumlah saham yang diambil alih sebanyak 28.935 lembar saham dengan nilai nominal Rp 10 juta/saham.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement