Kamis 16 Jan 2020 09:28 WIB

Pertamina Percepat Pengembangan Kilang Balikpapan

Pertamina menandatangani perjanjian kerja sama dengan perusahaan investasi Mubadala.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Gita Amanda
Pertamina menggandeng perusahaan investasi UEA mengembangkan Kilang Balikpapan. Foto petugas melintas di depan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, (ilustrasi).
Foto: Antara/Yulius Satria Wijaya
Pertamina menggandeng perusahaan investasi UEA mengembangkan Kilang Balikpapan. Foto petugas melintas di depan jaringan pipa minyak di kilang unit pengolahan (Refinery Unit) V, Balikpapan, Kalimantan Timur, (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina dan perusahaan investasi asal Uni Emirat Arab yakni Mubadala resmi menandatangani perjanjian prinsip atau Refinery Investment Principle Agreement untuk mengevaluasi lebih lanjut peluang kerja sama investasi di sektor pengolahan, pada Senin (12/1) lalu. Perjanjian tersebut akan memberikan struktur yang jelas dalam investasi, salah satunya dalam mengembangkan Refinery Development Master Plan (RDMP) RU V Balikpapan.

Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati menjelaskan penandatangan perjanjian tersebut merupakan bentuk komitmen Pertamina dan Mubadala sebagai salah satu investor yang berminat untuk pengembangan RDMP Balikpapan. “Ini menunjukkan adanya keseriusan kedua belah pihak untuk mencapai kesepakatan bisnis dalam rangka mempercepat pembangunan RDMP Balikpapan,” kata Nicke dalam pernyataan tertulisnya pada Rabu (15/1).

Baca Juga

Menurutnya, penandatanganan perjanjian prinsip ini untuk melanjutkan proses kemitraan ke tahap uji tuntas dan negosiasi. Nicke mengatakan saat ini Pertamina sedang mencari mitra investasi modal untuk bergabung dalam mengembangkan RDMP RU V Balikpapan.

Dia menuturkan proses tersebut sudah dimulai sehak Mei 2019. “Ini dilakukan dengan penerbitan project teaser kepada calon investor yang terdiri dari perusahaan migas internasional, perusahaan perdagangan, dan investor keuangan,” ungkap Nicke.

Nicke menambahkan setelah project teaser diterbitkan, beberapa investor telah mengirimkan Letter of Interest kepada Pertamina. Dia memastikan proses selanjutnya akan dilakukan project sounding dan kunjungan ke kilang Balikpapan bagi investor yang tertarik.

Untuk RDMP Balikpapan, lanjut Nicke, calon mitra yang ditargetkan adalah perusahaan investasi keuangan. “Mengingat proyek telah memasuki tahapan konstruksi dan sudah ada skema tolling,” ungkap Nicke.

Dengan kondisi tersebut, menurutnya Mubadala merupakan salah satu perusahaan investasi keuangan yang berpotensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan Pertamina. Selain itu, Nicke mengatakan Mubadala juga dipandang memiliki kompetensi teknis yang diharapkan dapat membantu Pertamina dalam hal manajemen proyek.

Sebelumnya, pada November 2019, Pertamina mengeluarkan Preliminary Information Memorandum kepada investor terseleksi yang telah menyatakan minat dan komitmennya terhadap proyek RDMP RU V Balikpapan. Estimasi investasi yang diperlukan untuk proyek tersebut sekitar 5,5 miliar dolar AS.

Pembangunan RDMP RU V Balikpapan merupakan kilang RDMP pertama yang telah dijalankan Pertamina dari keseluruhan rencana pengembangan kilang. Rencana tersebut yakni empat RDMP dan dua kilang baru Grass Root Refinery.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement