Senin 13 Jan 2020 10:30 WIB

PT Pertamina International Shipping Mulai Konstruksi 2 VLCC

Fabrikasi satu badan utuh VLCC memerlukan waktu hingga 8 bulan.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolanda
Kapal minyak (ilustrasi). PT Pertamina International Shipping akan membangun dua kapal Very Large Crude Carrier (VLCC).
Foto: REUTERS/Jon Nazca
Kapal minyak (ilustrasi). PT Pertamina International Shipping akan membangun dua kapal Very Large Crude Carrier (VLCC).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebagai anak perusahaan yang bergerak dalam sektor pelayaran dalam negeri, PT Pertamina International Shipping (PIS) terus berkomitmen dalam meningkatkan kinerjanya dengan memberikan layanan angkutan dan penyediaan fasilitas terapung baik kepada Pertamina group maupun pihak eksternal. Salah satunya dengan menambah jumlah armada kapal.  

Untuk mewujudkan hal tersebut, sejak medio 2018, PT PIS sepakat bekerja sama dengan Galangan Japan Marine United (JMU) Ariake membangun dua kapal Very Large Crude Carrier (VLCC). Pada 20 Desember 2019, proses konstruksi pembangunan dua VLCC pun dimulai yang ditandai dengan steel cutting ceremony di Prefecture Kumamoto, Jepang. Kegiatan tersebut dihadiri oleh Direktur Manajemen Aset Pertamina M. Haryo Yunianto didampingi Direktur Utama PT PIS Tafkir Husni dan Direktur Keuangan PT PIS Iswina Dwi Y.

Technical Service Coordinator PT PIS M Irfan mengungkapkan, steel cutting atau pemotongan baja pertama kali menandai dimulainya proses fisik konstruksi pembangunan dua kapal baru VLCC  PT PIS. “Baja yang telah dipotong selanjutnya memasuki tahapan fabrikasi menjadi sub-block dan block besar yang akan dirangkai sedemikian rupa menjadi satu kesatuan utuh badan kapal,” jelasnya dalam siaran pers, Senin (13/1).

Irfan menambahkan, sejak dimulainya proses steel cutting, fabrikasi sehingga menjadi satu badan utuh kapal umumnya di galangan Jepang membutuhkan waktu 7 bulan sampai 8 bulan dan pada bulan ke-10 kapal sudah siap diturunkan pertama kali ke air laut (launching).

“Proses testing dan commissioning seluruh peralatan yang ada di atas kapal kemudian akan dilakukan sampai dengan kapal diuji coba secara penuh beroperasi di laut (seatrial),” imbuhnya.

Direncanakan, serah terima aset kapal ini dilakukan pada Desember 2020 untuk kapal pertama. Kapal kedua akan diserahterima pada Februari 2021.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement