Senin 13 Jan 2020 09:29 WIB

Pasar Diwarnai Sentimen Positif, IHSG Dibuka Menguat

Analis menilai perdagangan pada pekan ini berpeluang konsolidasi menguat.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Friska Yolanda
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (2/1).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Karyawan beraktivitas di depan layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) usai Pembukaan Perdagangan BEI Tahun 2020 di Jakarta, Kamis (2/1).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka di zona hijau pada perdagangan di awal pekan ini, Senin (13/1). Indeks saham menguat ke level 6.287,91 dari penutupan sebelumnya di level 6.274,94.

Direktur PT Anugerah Mega Investama, Hans Kwee melihat perdagangan pada pekan ini berpeluang konsolidasi menguat. Hal tersebut lantaran dipengaruhi sejumlah faktor eksternal, salah satunya kesepakatan dagang Amerika Serikat (AS) dan China.

"Minggu ini pasar di warnai sentimen positif penandatanganan kesepakatan perdagangan fase pertama AS-China," kata Hans, Ahad (12/1). 

Kementerian Perdagangan China mengatakan Wakil Perdana Menteri Liu He akan ke Washington untuk menandatangani perjanjian tersebut, yang dicapai sebelum akhir tahun lalu. Trump sebelumnya mengatakan kesepakatan itu akan ditandatangani Rabu (15/1). 

Penandatangan Fase 1 menjadi sentiment positif. Namun, Hans memperkirakan eforia pendatangan ini hanya berlangsung berjangka pendek di pasar. Pasalnya masih banyak perbedaan kedua negara dan masalah tarif masih menjadi hambatan.

Selain itu, faktor eksternal lainnya berasal dari tensi Timur Tengah yang mulai turun sesudah insiden pembunuhan sosok kedua terpenting di Iran Jenderal Qassem Soeimani. Serangan lebih dari selusin rudal balistik sebagai balasan Iran ke pangkalan udara Irak yang menampung pasukan Amerika tidak memakan korban. 

Menteri Luar Negeri Iran Mohamad Javad Zarif mengatakan bahwa pihaknya tidak mencari eskalasi atau perang, tetapi akan membela diri terhadap agresi apa pun. Presiden Trump mengatakan Iran tampaknya mundur setelah negara itu menyerang pangkalan udara Ain al-Asad. 

Presiden Trump menambahkan AS akan segera menjatuhkan sanksi ekonomi tambahan terhadap rezim Iran. Menteri luar negeri Cina minggu lalu juga memberikan tanggapan yang meredakan tensi dengan menentang penggunaan kekuatan militer dalam konflik AS-Iran. 

"Nampaknya tensi konfik AS Iran mungkin akan mereda. Tetapi faktor kejutan masih sangat mungkin terjadi seperti statement dan potensi konflik," terang Hans.

Dari beberapa hal di atas, Hans memperkirakan pekan ini IHSG berpeluang konsolidasi menguat dengan support di level 6.270 sampai 6.218 dan resisten di level 6.295 sampai 6.337. Dia pun menyarankan sebaiknya pelaku pasar melakukan penjualan ketika pasar mengalami penguatan.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement