REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Pada tahun ini sejumlah perbankan syariah masih menjadikan segmen ritel dan konsumer sebagai fokus penyaluran pembiayaan. Hal ini membuat porsi segmen ritel dan konsumer diprediksi masih mendominasi portofolio pembiayaan perbankan syariah.
Mengacu Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024 yang diluncurkan pada 2019, pelaku industri perbankan syariah tidak menggeser fokus dalam menjalankan tugas fungsi intermediasi. Pemerintah memiliki target untuk memperkuat pembiayaan perbankan syariah dengan memperluas cakupan segmen penyaluran pembiayaan.
Adapun perluasan ini ditargetkan untuk membuat pembiayaan bank syariah menembus segmen produktif seperti sektor korporasi dan jangka panjang atau infrastruktur. Nantinya implementasi rencana ini dijadwalkan pada 2021.
“Perluasan segmen baru akan serius dilakukan hingga bank investasi syariah telah dibentuk. Pembentukan investment bank syariah hadir sebagai solusi atas permasalahan perbankan syariah yang masih berfokus pada segmen ritel, sehingga pengembangan dalam segmen korporasi menjadi tidak signifikan,” mengutip Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia 2019-2024.
Oleh karena rencana penguatan dan perluasan pembiayaan belum terjadi pada 2020, maka sejumlah bank syariah masih fokus menyalurkan pembiayaan ke segmen ritel setidaknya dalam setahun ke depan.