REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Pemerintah akan melakukan lelang surat utang negara (SUN) perdana di tahun ini besok, Selasa (7/1), dengan target indikatif Rp 15 triliun. Lelang dalam mata uang rupiah ini untuk memenuhi sebagian dari target pembiayaan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2020.
Menurut data dari Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), terdapat tujuh seri SUN yang siap dilelang. Dua di antaranya merupakan seri Surat Perbendaharaan Negara (SPN), yaitu SPN12200410 dan SPN12210108.
Seri SPN12210108 merupakan seri yang baru ditawarkan dengan jatuh tempo 8 Januari 2021 dan memiliki tingkat kupon dengan sistem diskonto. Sedangkan, SPN12200410 merupakan reopening yang juga menerapkan tingkat kupon secara diskonto. Jatuh temponya adalah 10 April 2020.
Sementara itu, lima lainnya adalah Obligasi Negara (ON), FR0081, FR0082, FR0080, FR0083 dan FR0076. Kelimanya merupakan seri lama yang sudah pernah ditawarkan di lelang sebelumnya. Tingkat kupon lima seri ON bervariasi dari 6,5 persen hingga 7,5 persen.
Penjualan SUN tersebut akan dilaksanakan dengan menggunakan sistem pelelangan yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia. Lelang bersifat terbuka (open auction), menggunakan metode harga beragam (multiple price).
Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian kompetitif (competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield yang diajukan. Pemenang lelang yang mengajukan penawaran pembelian non-kompetitif (non-competitive bids) akan membayar sesuai dengan yield rata-rata tertimbang (weighted average yield) dari penawaran pembelian kompetitif yang dinyatakan menang.
Pemerintah memiliki hak untuk menjual ketujuh seri SUN tersebut lebih besar atau lebih kecil dari jumlah indikatif yang ditentukan. SUN yang akan dilelang mempunyai nominal per unit sebesar Rp 1 juta.