Ahad 05 Jan 2020 11:52 WIB

Mentan Syahrul Targetkan 1 Juta Ternak Sapi Bali Tahun 2025

Bali memiliki potensi besar dalam peningkatan produksi ternak.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Esthi Maharani
Suasana di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Denpasar, Bali, Kamis (20/12). Dengan luasan 102 hektar, balai ini menerapkan manajemen pemeliharaan dengan sistem penggembalaan dalam mengembangbiakkan sapi Bali.
Foto: Republika/Adinda Pryanka
Suasana di Balai Pembibitan Ternak Unggul dan Hijauan Pakan Ternak (BPTU HPT) Denpasar, Bali, Kamis (20/12). Dengan luasan 102 hektar, balai ini menerapkan manajemen pemeliharaan dengan sistem penggembalaan dalam mengembangbiakkan sapi Bali.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah melalui Kementerian Pertanian menetapkan target produksi ternak sapi Bali harus mencapai 1 juta ekor pada tahun 2025 mendatang. Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo memilih Bali karena memiliki potensi besar dalam peningkatan produksi ternak.

Target tersebut dituangkan dalam nota kesepahaman yang ditandatangani bersama Gubernur Provinsi Bali, Wayan Koster di Bali, Sabtu (4/4). Adapun program satu juta ternak sapi Bali itu masuk ke dalam Program Sapi Kerbau Komoditas Andalan Negeri.

"Adanya nota kesepahaman ini, Kementan mendukung sepenuhnya program-program pertanian dan peternakan di Bali," kata Syahrul dalam keterangannya, Ahad (5/1).

Berdasarkan data Kementan, jumlah populasi Bali akhir tahun 2018 lalu sebanyak 560.546 ekor. Terdiri dari 212.560 ekor sapi jantan dan 347.986 ekor sapi betina. Populasi sapi pada tahun 2018 tercatat mengalami kenaikan dari posisi akhir 2014 lalu sebanyak 553.582 ekor.

Adapun, jumlah populasi sapi Bali hingga akhir tahun 2019 masih dalam penghitungan Kementan bersama Pemerintah Provinsi. Syahrul menjelaskan, jika populasi sapi Bali bisa ditingkatkan sesuai target dan melebihi kebutuhan, pemerintah berharap bahwa Indonesia nantinya bisa mengekspor produk daging.

Harapan itu, katanya, sejalan dengan program Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) yang ia buat semenjak menjabat sebagai Menteri Pertanian. Pihaknya pun meminta agar pemerintah Bali mendukung pembangunan pertanian yang maju, mandiri, serta modern.

Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan, I Ketut Diarmita mengatakan, program 1 juta ternak sapi tahun 2025 bisa dicapai jika ada peningkatan jumlah induk sapi sebesar 30-45 persen dari saat ini. Didukung pula dengan kelahiran pedet sebesar 80-85 persen dari jumlah indukan sapi.

Di sisi lain, Ketut menegaskan perlu ada penurunan angka pemotongan sapi betina produktif di Bali sekitar 5-10 persen dari rata-rata angka pemotongan saat ini.  Terakhir, angka kematian pedet harus ditekan dan diturunkan ke angka di bawah 5 persen dari total populasi sapi yang lahir.

"Apabila parameter-parameter itu tercapai, program 1 juta ternak sapi Bali bisa kita capai. Kita siap dukung ini karena ini program penting," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement