Sabtu 04 Jan 2020 14:15 WIB

PLN Salurkan Bantuan untuk Korban Banjir

Total bantuan yang disalurkan PLN untuk korban terdampak banjir sebesar Rp 610 juta.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Gita Amanda
PLN melakukan inspeksi langsung kondisi gardu dan kabel di sekitar daerah terdampak banjir.
Foto: PLN
PLN melakukan inspeksi langsung kondisi gardu dan kabel di sekitar daerah terdampak banjir.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tidak hanya fokus menyalakan listrik, Perusahaan Listrik Negara (PLN) juga hadir menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir. Total bantuan yang telah disalurkan PLN untuk korban terdampak banjir sebesar Rp 610 juta dalam bentuk makanan siap santap, baju, selimut, obat-obatan, makanan bayi, popok bayi, dan air mineral.

Selain itu, PLN juga membuka posko dapur umum di tiga lokasi, yaitu Cengkareng, Pondok Gede, dan Cempaka Putih. Melalui dapur umum tersebut, PLN berhasil membuat dan menyalilirkan 2.230 porsi makanan untuk korban banjir di sekitar lokasi dapur umum.

Baca Juga

"Sebagai BUMN tentu kami ingin hadir di tengah-tengah masyarakat, semoga kehadiran kami dapat membantu saudara-saudara kita yang sedang mengalami musibah," ucap Executive Vice President Corporate Communication and CSR, I Made Suprateka. PLN juga menyalurkan bantuan makanan siap santap ke warga-warga yang rumahnya tergenang banjir di kawasan Jakarta Barat.

95,5 persen listrik wilayah terdampak banjir Jabodetabek dan Banten telah menyala

PLN terus melakukan pemeriksaan dan pembersihan gardu-gardu distribusi yang terdampak banjir di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek) dan Banten.

Terpantau hingga pukul 10.00 WIB, 95,5 persen gardu distribusi terdampak banjir telah menyala. Dari total 6.318 gardu distribusi terdampak banjir, PLN telah menyalakan sebanyak 6.036 Gardu distribusi, atau 95.5 persen gardu dan sisa 282 gardu distribusi masih dipadamkan sementara demi keamanan warga.

Wilayah yang masih banyak mengalami pemadaman di wilayah Banten Selatan dengan total 86 gardu distribusi. Sementara wilayah lainnya sebagian besar telah menyala.

"Untuk Banten Selatan banjirnya cukup parah, karena banjir bandang dan longsor memutuskan akses jalan di kabupaten lebak.  sehingga listriknya belum bisa kami nyalakan," ucap I Made Suprateka.

Untuk mempercepat proses pemeriksaan, hari ini PLN juga menerjunkan 3.337 personil, termasuk tambahan personil yang berasal dari Jawa Timur dan Jawa Tengah. Personil tersebut diterjunkan untuk melakukan pemeriksaan dan penyalaan kembali gardu-gardu distribusi yang aman.

Sebelum menyalakan aliran listrik, PLN perlu memastikan bahwa gardu, jaringan, dan instalasi pelanggan aman. PLN melakukan inspeksi, pembersihan, pengeringan, dan pengecekan gardu distribusi yang terkena dampak banjir. PLN akan menyalakan aliran listrik setelah penandatanganan berita acara dengan Ketua RT/RW atau tokoh masyarakat setempat yang menyatakan instalasi listrik di rumah warga aman.

“Sebelum menyalakan listrik di rumah, warga juga harus berhati-hati, pastikan peralatan listrik di rumah sudah bersih dan kering sebelum digunakan, karena ini juga berpotensi menyebabkan tersetrum,” jelas Imbuhnya.

Untuk yang wilayahnya masih mengalami pemadaman, PLN juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dalam menggunakan genset.

"Mungkin masyarakat sangat ingin menyalakan listrik, karena listrik PLN belum aman untuk dinyalakan, warga menggunakan genset karena merasa rumahnya sudah aman dari banjir. Padahal instalasi listriknya masih belum aman, ini juga harus diperhatikan, karena berpotensi tersetrum," pungkas Made.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement