Kamis 02 Jan 2020 18:03 WIB

Rupiah Melemah Meski Inflasi Terkendali

BPS mencatat laju inflasi sepanjang 2019 sebesar 2,72 persen.

Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah.    (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yogi Ardhi
Seorang petugas teller menghitung mata uang rupiah. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta, Kamis (2/1) sore, melemah meski laju inflasi sepanjang tahun lalu relatif terkendali. Rupiah ditutup menguat 27 poin atau 0,2 persen di level Rp 13.893 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp 13.866 per dolar AS

"Inflasi terkendali sesuai dengan apa yang diinginkan pemerintah, tapi inflasi tersebut tidak serta-merta membawa mata uang garuda kembali menguat. Namun wajar kalau di penutupan pasar sore ini rupiah ditutup melemah," kata Direktur PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi di Jakarta, Kamis (2/1).

Baca Juga

Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka inflasi di 2019 hanya 2,72 persen, terendah sejak 1999. Sementara laju inflasi inti pada 2019 tercatat 3,02 persen sedikit melambat dibandingkan 2018 yaitu 3,07 persen.

Ibrahim menuturkan dampak banjir yang terjadi saat ini di Jabodetabek dan juga masih belum aktifnya para pelaku pasar, memengaruhi pergerakan nilai tukar hari ini.

"Itu bisa terlihat dari hasil perdagangan DNDF sedikit sepi peminat dan itu tercermin dari fluktuasi harga yang relatif stabil dan pelaku pasar enggan melakukan pembelian bahkan sebaliknya melakukan taking profit," ujar Ibrahim.

Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp 13.879 per dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp 13.879 per dolar AS hingga Rp 13.903 per dolar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Kamis, menunjukkan rupiah menguat menjadi Rp 13.895 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp 13.901 per dolar AS.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement