Rabu 01 Jan 2020 10:23 WIB

Digunakan 30.000 Merchant, Moka Catatkan Transaksi Rp20 Triliun

Moka juga telah membantu menyalurkan modal sebesar Rp 26 miliar.

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Digunakan 30.000 Merchant, Moka Catatkan Transaksi Rp20 Triliun. (FOTO: KrAsia)
Digunakan 30.000 Merchant, Moka Catatkan Transaksi Rp20 Triliun. (FOTO: KrAsia)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta

Menutup tahun 2019, Moka, startup Point of Sales (POS) mengalami perkembangan signifikan. Sepanjang tahun penyedia layanan aplikasi kasir digital Indonesia itu mencatat transaksi lebih dari Rp 20 triliun yang diproses merchant melalui platform Moka.

Angka tersebut mengalami pertumbuhan 126 persen dibanding tahun sebelumnya. Jumlah pengguna platform Moka sendiri hingga tahun 2019 mencapai 30.000 merchant, tumbuh 210 persen dari tahun 2018.

Sejalan dengan semangat membantu peningkatan inklusi keuangan untuk bisnis di Indonesia, terhitung dari awal tahun 2019, Moka juga telah membantu menyalurkan modal sebesar Rp 26 miliar melalui Moka Capital kepada pelaku bisnis. Berkat upaya tersebut, Moka juga mencatat peningkatan penerimaan transaksi mobile payment di merchant dengan Moka Pay yang bertumbuh sebesar 12 kali lipat dibandingkan dengan 2018.

Baca Juga: Moka Bedah Kebiasaan Belanja di Bisnis Kecantikan, Begini Hasilnya

Bayu Ramadhan, VP Brand & Marketing Moka menjelaskan, pada 2019 Moka mencatat pertumbuhan yang signifkan dibandingkan dengan empat tahun kebelakang sejak Moka berdiri di 2015. Hal itu dilihat dari adanya peningkatan kepercayaan dari para pelaku bisnis dan meluasnya produk dalam ekosistem yang ditawarkan.

“Di 2020 Moka berupaya untuk fokus dalam memperluas penetrasi ke segmen grassroot dan juga enterprise,” ujar Bayu.

Itu dilakukan agar bisnis para pelaku mitra lebih produktif dan merasakan manfaat dari teknologi digital. Moka juga akan memperluas sasaran jangkauan segmen, serta turut memperkuat fondasi layanan pendukung untuk penerimaan transaksi mobile payment, menyalurkan lebih banyak lagi modal usaha yang lebih approachable bagi unbanked merchants, dan berkolaborasi dengan penyedia solusi untuk bergabung bersama di Moka Connect maupun Moka Fresh.

Tidak hanya mengembangkan bisnisnya semata, Moka turut menaruh perhatian besar akan kemajuan UMKM di Indonesia dan bergerak aktif untuk mengembangkan dan membantu pelaku bisnis UMKM di Indonesia. Salah satunya dengan mendirikan wadah pengembangan UMKM berbasis edukasi teknologi digital yang bernama A Cup of Moka atau yang disingkat ACOM.

Dalam kurun waktu satu tahun, ACOM telah berhasil mengedukasi lebih dari 2.000 pelaku usaha secara luring dan total sekitar 4.000 pelaku usaha secara daring melalui puluhan event sepanjang tahun 2019 di seluruh Indonesia. Berawal hanya dari tujuh mitra, kini ACOM ber-partner dengan 124 institusi seperti pemerintahan, penyelenggara swasta, akademis, LSM, dan lainnya.

Bagi para pelaku bisnis yang ingin melihat kondisi pasar, Moka juga menawarkan business insights yang bisa dimanfaatkan untuk pengambilan keputusan strategis dalam bisnis. Business insights yang ditawarkan oleh Moka merupakan bagian dari Moka Learning Hub berupa ebook yang berisi data tren di berbagai industri seperti F&B, ritel dan juga pelayanan.

Baca Juga: Kolaborasi Moka dan GoPay Permudah Transaksi Nontunai

Contohnya, selama tahun 2019, Moka mengungkap tren besar tahun 2019 yang meliputi; tren minuman bobba yang penjualannya meningkat 12 kali pada tahun 2019, lalu tren ayam geprek yang penjualan per transaksinya meningkat dari yang tadinya 1 produk, menjadi 5 produk.

Selain industri F&B, pada industri ritel, Khimar, menjadi produk ritel paling populer di tahun 2019 dengan pertumbuhan penjualannya meningkat 96 persen dibanding tahun 2018. Dan untuk industri pelayanan (service), eyelash extension masih menjadi layanan terpopuler di tahun 2019, sama seperti di tahun 2018, sementara itu, layanan facial treatment seperti facial, acne care, dan pembelian masker wajah menunjukkan transaksi dan pendapatan tertinggi di 2019.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement