REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota holding PT Pupuk Indonesia (Persero), Petrokimia Gresik, memberikan beasiswa full cover kepada 11 mahasiswa S-1 dan 25 pelajar SMA/SMK asal Kabupaten Gresik melalui program Beasiswa Petro (Bestro). Penandatanganan surat perjanjian Bestro 2019 dilaksanakan di Wisma Kebomas Petrokimia Gresik, Senin (23/12).
Direktur Keuangan, Sumber Daya Manusia dan Umum, Petrokimia Gresik, Dwi Ary Purnomo, mengatakan, kegiatan ini relevan dengan rencana pemerintah melalui Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir yang bakal memfokuskan alokasi program corporate social responsibility (CSR) BUMN untuk bidang pendidikan.
Dwi mengatakan, Bestro merupakan salah satu wujud komitmen Petrokimia Gresik untuk tumbuh dan berkembang bersama masyarakat sekitar. Selain itu juga sebagai dukungan Petrokimia Gresik untuk memajukan SDM Indonesia melalui dunia pendidikan. Kegiatan ini merupakan implementasi program CSR yang selaras dengan visi pemerintah.
"Bantuan Bestro ini merupakan tugas kami untuk ikut meningkatkan taraf hidup masyarakat sekitar melalui dunia pendidikan, sehingga nantinya mampu berkontribusi lebih baik kepada keluarga, masyarakat, dan bangsa," ujar Dwi dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Selasa (24/12).
Dwi menjelaskan penerima Bestro adalah para pelajar dan mahasiswa berprestasi yang berasal dari keluarga kurang mampu secara ekonomi di sekitar perusahaan. Dwi menjabarkan, Petrokimia Gresik menyalurkan anggaran sebesar Rp 1.899.400.000 untuk program Bestro 2019 dengan rincian Rp 1.224.400.000 untuk Bestro S1 dan Rp 675.000.000 untuk Bestro SMA/SMK.
Dwi mengatakan berdasarkan surat perjanjian, biaya pendidikan untuk Bestro S1 antara lain Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang diberikan setiap semester sebesar Rp 5 juta. Kemudian biaya akomodasi, biaya hidup dan biaya lain-lain yang diberikan setiap bulan sebesar Rp 1,75 juta. Sementara untuk Bestro SMA, Petrokimia Gresik memberikan biaya Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP) dan bantuan biaya operasional pendidikan yang diberikan setiap awal bulan sebesar Rp 750 ribu.
"Saya berharap para penerima Bestro dapat memanfaatkan kesempatan ini dengan sungguh-sungguh jarena ada syarat dan ketentuan yang tertuang dalam perjanjian yang ditandatangani ini," kata Dwi.
Dalam perjanjian ini disebutkan Bestro S1 akan diberikan kepada penerima dalam waktu maksimal empat tahun atau hingga 2023. Sedangkan BESTRO SMA diberikan maksimal tiga tahun atau sampai 2022.
Dwi berpesan penerima BESTRO rajin berdoa kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, menghormati orang tua dan guru, serta serius dalam berusaha, dan tidak mudah menyerah untuk meraih kemajuan.
Proses seleksi Bestro 2019 telah dilaksanakan pada Agustus dan September 2019. Penilaian calon penerima beasiswa menggunakan dua parameter utama, yaitu kondisi ekonomi keluarga dan ring domisili (bobot 55 persen), serta prestasi akademik (bobot 45 persen).
Dalam tahap awal terdapat 47 pendaftar Bestro SMA/SMK dan 16 orang pendaftar Bestro S1. Mereka berasal dari Kecamatan Gresik, Kebomas dan Manyar. Namun, beberapa harus gagal karena tidak memenuhi syarat, yaitu berasal dari keluarga yang mampu atau memiliki nilai akademik yang kurang memuaskan.
Mahasiswa penerima Bestro S1 2019 merupakan angkatan ketujuh terhitung sejak Bestro diluncurkan pada 2012. Adapun total penerima Bestro S1 hingga tahun 2019 sebanyak 106 orang. Sedangkan penerima Bestro SMA/SMK 2019 adalah angkatan keenam dengan total 197 penerima hingga tahun ini.