REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebanyak lima perusahaan dinyatakan lolos dalam proses lelang terbuka beras turun mutu Perum Bulog. Kelima perusahaan tersebut dinyatakan memenuhi syarat dari total 12 perusahaan yang mengajukan penawaran.
"Kelima perusahaan tersebut merupakan perusahaan yang bergerak di industri non pangan yaitu perusahaan lem furniture, ethanol, sabun dan pupuk," kata Tri dalam Siaran Pers diterima Republika.co.id, Sabtu (21/12).
Hingga Jumat (20/12), proses lelang terbuka tersebut telah memasuki tahapan evaluasi penawaran dari lima perusahaan. Proses verifikasi itu juga melibatkan tim dari Kemenko Perekonomian, Satgas Pangan Polri, Intelkam Mabes Polri serta Komite Audit Bulog.
Tahapan tersebut dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 Desember 2019 bertempat di Kantor Pusat Perum Bulog yang dihadiri oleh Direktur Operasional dan Pelayanan Publik Perum Bulog dan disaksikan oleh Tim dari Kemenko Perekonomian, Satgas Pangan Mabes Polri, Intelkam Mabes Polri dan Komite Audit Bulog.
Tri mengatakan, upaya yang dilakukan Bulog untuk melelang beras turun mutu itu sudah sesuai dengan ketentuan yang berlaku, yaitu Permentan Nomor 38 Tahun 2018 tentang Pengelolaan CBP serta hasil Rakortas tanggal 24 Juni 2019 yang membahas tentang Pangan.
"Ini merupakan upaya untuk meminimalisir kerugian perusahaan, kita sudah mengumumkan proses lelang ini di media cetak dan website resmi Perum Bulog mulai tanggal 13 Desember 2019," ujarnya.
Diketahui, berdasarkan hasil verifikasi dan hasil uji laboratorium, sebanyak 29.367 ton beras Bulog dinyatakan telah mengalami turun mutu dan tidak layak konsumsi baik untuk pangan maupun pakan. Untuk menekan kerugian perusahaan, Bulog harus melaksanakan penjualan beras turun mutu secara penawaran umum. Namun, dikhususkan untuk industri yang menggunakan bahan baku beras yang menghasilkan produk non pangan atau non pakan.