Jumat 20 Dec 2019 16:32 WIB

PT KAI Daop 5 Siapkan 47.868 Tiket per Hari Selama Nataru

Jumlah tiket yang dijual tersebut sesuai dengan kapasitas tempat duduk yang tersedia

Rep: Eko Widiyatno/ Red: Gita Amanda
PT KAI menyediakan tiket kereta tamabahan. Ilustrasi kereta api.
Foto: ANTARA FOTO
PT KAI menyediakan tiket kereta tamabahan. Ilustrasi kereta api.

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Selama masa angkutan Natal dan Tahun Baru 2020, PT Kereta Api Indonesia Daerah Oprasional (KAI Daop) 5 Purwokerto menyediakan tiket cukup banyak. Dengan dioperasikannya KA Tambahan selama masa angkutan Nataru, maka jumlah tiket yang disediakan juga bertambah.

Manajer Humas PT KAI Daop 5 Purwokerto, Supriyanto, Jumat (20/12), mengatakan secara keseluruhan jumlah tiket yang dijual mencapai 47.868 tiket per hari. Jumlah tiket yang dijual tersebut, sesuai dengan kapasitas tempat duduk yang tersedia.

Baca Juga

Namun dia juga menyebutkan, dari jumlah tiket sebanyak itu, tiket untuk KA yang keberangkatannya berasal dari stasiun di wilayah Daop 5 Purwokerto, ada sebanyak 8.992 tiket per hari. ''Tiket sebanyak itu merupakan tiket KA reguler Daop sebanyak 7.110 lembar untuk 12 KA, dan 1.882 tiket untuk KA tambahan,'' jelasnya.

Sedangkan KA Daop lain yang melintas di stasiun wilayah Daop 5, ada sebanyak 38.876 lembar. Yakni, sebayak 34.264 tiket untuk 60 KA regular, dan  4.612 tiket untuk 10 KA tambahan.

Sementara dari pantauan kondisi tiket selama masa angkutan Nataru, Supriyanto menyebutkan, keterisian tempat duduk KA yang berangkat dari stasiun KA wilayah Daop 5 berkisar antara 50-60 persen. ''Namun untuk tanggal-tanggal dan KA tertentu, tingkat keterisian tempat duduk sudah ada yang 100 persen atau terjual seluruhnya,'' jelasnya.

Sementara untuk kesiapan jalur KA, Vice President (VP) PT KAI Daop 5 Purwokerto Agus Setiyono, sebelumnya menyebutkan seluruh jalur KA di wilayah Daop 5 dalam kondisi siap dilintasi seluruh KA untuk masa angkutan Nataru. ''Untuk menjamin kenyamanan dan keselamatan penumpang KA, kita sudah menerjunkan sejumlah petugas tambahan untuk memantau lokasi jalur KA yang rawan bencana,'' jelasnya.

Dalam pemantauan lokasi tersebut, dia menyatakan, di setiap titik rawan bencana, pihaknya menempatkan empat orang yang bertugas secara bergantian. Selain itu, di setiap jalur KA ada petugas penilik jalan (PPJ) tambahan yang bertugas memeriksa kondisi jalur KA secara periodik.

Untuk melayani penumpang, Supriyanto juga menyebutkan, di stasiun-stasiun besar wilayah Daop 5 juga ditempatkan sejumlah petugas paramedis, dokter dan ambulans. ''Hal ini kita lakukan untuk  mengantisipasi seandainya ada penumpang KA yang sakit dan membutuhkan layanan pengobatan,'' jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement