Rabu 18 Dec 2019 06:30 WIB

Didiet Maulana Dorong Kolaborasi Budaya dan Industri

Didiet menyebut, keragaman budaya di Indonesia ciptakan peluang bagi dunia industri.

Model memperagakan busana berbahan kain tenun ikat khas Kediri rancangan desainer Didiet Maulana pada Dhoho Street Fashion di Taman Hutan Joyoboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/12).
Foto: Antara/Prasetia Fauzani
Model memperagakan busana berbahan kain tenun ikat khas Kediri rancangan desainer Didiet Maulana pada Dhoho Street Fashion di Taman Hutan Joyoboyo, Kota Kediri, Jawa Timur, Kamis (5/12).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Desainer Didiet Maulana mendorong kolaborasi antara dunia industri dan budaya. Ia menganggap hal tersebut dapat menjadi usaha nyata untuk melestarikan budaya nusantara sekaligus meningkatkan daya saing produksi.

"Keragaman budaya di Indonesia seharusnya menjadi peluang yang baik bagi dunia industri," kata Didiet saat berbicara dalam sesi diskusi "Keunggulan Lokal dan Solusi Keunggulan Global" pada Konvensi Nasional Humas 2019 di Yogyakarta, Selasa.

Baca Juga

Menurut Didiet, keragaman budaya di Indonesia dapat menjadi aset yang menguntungkan bagi dunia industri apabila mampu mengelolanya. Ia menyatakan, mengolah budaya tidak hanya tugas budayawan saja, tetapi juga semua yang selalu menuliskan hastag (tanda pagar) Cinta Nusantara dan Cinta Budaya Indonesia.

Didiet mengatakan, beragam budaya nusantara dapat dikolaborasikan ke dalam berbagai jenis industri mulai dari kain tentun, fesyen, kuliner, arsitektur, hingga film. "Dalam industri film dapat dimasukkan kisah-kisah heroik pahlawan-pahlawan budaya di Indonesia, kemudian bicara soal arsitektur bisa memasukkan nilai-nilai budaya dalam bangunan," kata dia.

Menurut Didiet, dunia fesyen yang ia tekuni selama ini telah membuat kain tenun sebagai warisan budaya khas nusantara menjadi sebuah busana yang populer di kalangan anak muda. Beragam produk bernilai budaya perlu dipopulerkan dengan menggandeng orang-orang yang memiliki pengaruh di kalangan anak muda.

"Bagaimana kain bisanya hanya untuk taplak meja bisa menjadi sesuatu yang keren," kata dia.

Di bawah merek IKAT Indonesia, sejumlah produk fesyen garapannya telah dipakai oleh banyak artis papan atas Indonesia, mulai dari Dian Sastro, Andien, hingga Chicco Jerikho. Anak muda pun tidak hanya memakainya untuk acara-acara formal saja.

Didiet berharap, para pelaku industri tidak khawatir produknya tidak laku ketika mengangkat kekayaan budaya nusantara. Terlebih, kini merupakan era di mana mengangkat tema-tema budaya menjadi sesuatu yang dihargai.

"Sekarang banyak sekali apresiasi diberikan ketika kita mau mengangkat budaya. Merek-merek lokal juga menjadi naik daun," kata dia.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement