REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia Consumer Electronics Expo (ICEE) Indonesia kembali digelar untuk yang keempat kalinya. Dalam pelaksanaanya, ICEE kali ini digadang-gadang menjadi ajang interaksi brand lokal dengan produsen internasional.
Founder Kreen Indonesia dan pelakasana ICEE Indonesia 2019, Sutardi mengatakan pihaknya juga sengaja mengundang brand lokal untuk mendukung pengaplikasian perangkat, yang dibawa dari luar negeri ke ICEE 2019. “Kita berharap, lokal produk ini bisa keluar negeri juga,” kata dia ketika ditemui Republika saat pembukaan ICEE 2019 di JCC, Jakarta, Selasa (17/12).
Dalam prosesnya dia menyinggung tanggapan pemerintah dari beberapa kementerian, termasuk Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo), Kementerian Perdagangan (Kemendag) dan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang meminta untuk membuka peluang investasi dari adanya acara ICEE 2019. Di mana, menurut dia, hal tersebut juga sedang diupayakan.
Dia menambahkan, di pelaksanaan ICEE kali ini, ada lebih dari 200 peserta pameran, baik itu internasional ataupun lokal yang ikut berpartisipasi. Bahkan, dari 300 brand yang dibawa, pihaknya menargetkan kunjungan dalam pameran bisa mencapai 15 ribu orang.
“Menurut data terakhir kami 95 persen dari peserta pameran adalah produsen, dan sisanya adalah pedagang atau dealer besar,” kata dia.
Selain itu, dia menegaskan bahwa 60 persen dari peserta pameran tersebut, menunjukkan bahwa mereka berinvestasi dalam R&D setiap tahunnya dan berupaya mengembangkan produk terbaru dengan harga terbaik.
Lebih jauh, menurut dia, dengan adanya acara ini dinilai bisa menjadi platform perdagangan bagi pembeli dari Indonesia dan negara-negara tetangga untuk bertemu pemasok global produk-produk berkualitas. “Nilai transaksi kali ini kita targetkan ada 300 business matching, antara pasar local dengan pihak internasional,” katanya.
Kepada Republika dia mengatakan, untuk mendukung kreativitas lokal dalam acara kali ini, pihaknya juga menggandeng komunitas start up. Di mana, start up terkait consumer electronics itu dihadirkan, agar bsia bergabung dan memberikan pemaparan dalam seminar teknologi yang akan dilakukan dalam acara tersebut.
Ditemui di acara yang sama, Deputi Bidang Promosi Penanaman Modal BKPM, Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, dengan diadakannya acara ICEE 2019 ini, diharapkan bisa membuka investasi lebih. Sebab sambung dia, sesuai target, pemerintah berencana untuk meningkatkan realisasi investasi.
Oleh sebab itu, dengan adanya acara ICEE 2019, ia berharap bisa mendukung dan mempermudah target tersebut. “Kami mengucapkan terimakasih dan selamat,” kata dia.
Sambungnya, angka target realisasi investasi pada 2019 mencapai Rp 792 triliun. Dengan alasan tersebut, menurut dia berbagai pihak harus ikut membantu untuk mencapainya, tak terkecuali pihak pembuat kebijakan sendiri. “Terkait pameran kali ini, tentu kita memikirkan bagaimana bisa menggaet investor asing ke Indonesia dan berpartner ke kita, baik UKMatau yang lainnya,” kata dia.
Farah menyinggung, untuk memperlancar arus investasi ke dalam negeri, berbagai kemudahan dalam perizinan dan kebijakan juga sudah dilaksanakan pihaknya. Terlebih, saat ini Indonesia juga menargetkan posisi ke-50 untuk kemudahan berusaha di Indonesia. “Dan posisi itu juga setiap tahunnya disurvei oleh Bank Dunia terhadap 190 negara di dunia,” katanya.
Seperti disinggung sebelumnya, dalam pelaksanaan ICEE kali ini, panitia menargetkan jumlah 15 ribu pengunjung. Untuk merealisasikan hal tersebut, pengunjung tidak dikenakan biaya untuk memasuki area pameran, dan hanya perlu mengisi formulir pendaftaran untuk mendapatkan kartu nama sebagai akses masuk.