REPUBLIKA.CO.ID, TEMANGGUNG -- Kementerian Pertanian (Kementan) bersama Pemerintah Daerah (Pemda) Kabupaten Temanggung menggelar acara tanam serempak bawang putih di Desa Tuksari, Kecamatan Kledung, Kabupaten Temanggung. Acara tersebut dihadiri Sekda Temanggung Budi Santoso, Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat Sukarman, Inspektur I Itjen Kementan Susanto dan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung M Masrik Amin Zuhdi.
Acara tanam serempak seluas 1.790 hektare ini terdiri dari 690 hektare dana APBN, 600 hektare kemitraan dengan importir dan 500 hektare swadaya petani. Pada 2019, Kabupaten Temanggung mendapatkan alokasi anggaran dari Ditjen Hortikultura sebesar Rp 11,1 miliar khusus pengembangan bawang putih.
“Di tengah skeptisme dan keraguan banyak pihak, petani Temanggung justru beramai-ramai bahkan penuh suka cita dan optimisme menanam bawang putih. Tak tanggung-tanggung, luasannya mencapai 1.700 hektare lebih. Gunung Sumbing dan Gunung Sindoro yang tampak begitu perkasa menjadi saksi atas ketangguhan dan kegigihan petani bawang putih Temanggung,” ujar Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman saat membacakan sambutan Dirjen Hortikultura.
Selain itu Kementerian Pertanian khususnya Direktorat Jenderal Hortikultura memiliki ''Gedor Horti''. Sebuah program masif dan selaras antara pusat, daerah serta seluruh stake holders terkait menuju pertanian maju, mandiri dan modern.
Temanggung gelar tanam serempak bawang putih.
Gedor Horti merupakan Gerakan Mendorong Produksi, Daya Saing dan Ramah Lingkungan Hortikultura. Gedor Hortikultura bertujuan untuk mendorong peningkatan produksi hortikultura sebesar tujuh persen per tahun. Selain itu, Gedor Hortikultura juga bertujuan untuk mendukung Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) selama periode lima tahun ke depan.
“Temanggung sekarang kembali menjelma menjadi pusat produksi bawang putih nasional, sekaligus pusat benih bermutu yang memasok berbagai daerah di Indonesia. Melalui tanam serempak, Temanggung diharapkan bisa menjadi pelopor GEDOR Hortikultura, khususnya dalam peningkatan produksi bawang putih. Kita tingkatkan terus kualitas dan kuantitas bawang putih lokal agar bisa berdaya saing," tambahnya.
Pada 2020, Ditjen Hortikultura memfokuskan pengembangan kawasan bawang putih hanya di 38 kabupaten/kota sentra, salah satunya Kabupaten Temanggung.
"Tak tanggung-tanggung, tahun 2020 kami alokasikan 1.600 hektare bawang putih di Temanggung. Nilainya mencapai Rp 49 miliar. Ini bukti keseriusan kami mendorong peningkatan daya saing bawang putih khususnya di Temanggung. Kami juga berharap seluruh kabupaten yang mendapatkan alokasi anggaran bawang putih bisa merealisasikan tagline 'Gedor Hortikultura’ di daerah masing-masing,” jelasnya.
Bawang putih lokal, tambah Sukarman, sudah dapat bersaing dengan produk impor. Beberapa produk yang dihasilkan sudah berukuran besar, tidak jauh berbeda dengan produk impor. Diharapkan kualitas berukuran besar ini bisa seragam ke semua hasil panen di seluruh sentra bawang putih. Tak hanya bawang putih, Sukarman juga meminta seluruh komoditas hortikultura dapat berkualitas.
"Temanggung punya potensi besar, seperti cabai, bawang dan alpukat. Daftarkan saja segera ke BPSB. Kalau perlu kami kawal bersama untuk uji DNA," harap Sukarman.
Dalam sambutan tertulis Bupati Temanggung yang dibacakan Sekda Budi Santoso, mengatakan potensi lahan di Kabupaten Temanggung yang cocok ditanami bawang putih mencapai 10 ribu hektare. Dengan potensi lahan tersebut, Temanggung digadang mampu menjadi pusat bawang putih nasional.
"Hingga saat ini setidaknya ada 28 produsen benih bawang putih nasional yang sudah memiliki uji kompetensi. Melihat potensi lahan yang tersedia dengan dukungan perbenihan yang kuat, kami siap mendukung gerakan Gedor Hortikultura terutama dalam peningkatan produksi bawang putih nasional. Dengan dukungan APBN, kemitraan importir serta swadaya petani, saya yakin bawang putih Temanggung akan berkembang pesat ,” kata Budi optimistis.
Terkait Kredit Usaha Tani (KUR) yang ditanyakan kelompok tani pada saat temu wicara, Budi menyatakan akan mengusahakan suku bunga di bawah tujuh persen. Dirinya juga menyatakan akan melibatkan Badan Musyawarah Perbankan Daerah (BMPD) dalam program ini. Untuk bantuan pertanian, diharapkan petani segera mengajukan usulan bantuan kepada pemerintah melalui Dinas Pertanian.
Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Temanggung M Masrik Amin Zuhdi berterima kasih kepada Kementan dan seluruh stake holder atas dukungan pengembangan bawang putih di wilayahnya.
"Ini merupakan upaya bagaimana menjadikan Temanggung menjadi sentra produksi bawang putih dan sentra benih. Setiap tahun kami memiliki tanaman berkisar 2800 - 3400 hektare. Produksinya rata-rata berkisar 4.500 ton dan ini cukup untuk menyangga kebutuhan bawang putih nasional," ujar Masrik.
Ditanyakan soal stabilitas produksi bawang putih, Masrik menyatakan ini berkat keuletan para petani. "Bawang putih ini memang sudah terkenal sejak 1980. Pada prinsipnya petani di sini sudah terbiasa tanam bawang putih. Ini hanya mengulang sejarah saja, mengembalikan kejayaan masa lalu. Kalau kita mau kembali swasembada, kita siap jadi produsen bawang putih se Indonesia," tambah Masrik bangga.
Berdasarkan data BPS pada triwulan III (September 2019), Luas Panen Bawang Putih Kabupaten Temanggung mencapai 3.044 ha. Luasan tersebut menempatkan Temanggung sebagai peringkat pertama secara nasional, disusul Lombok Timur, Bima dan Magelang.