REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pos Indonesia (Persero) menyiapkan berbagai strategi untuk menyesuaikan model bisnis dengan kebutuhan masyarakat saat ini dengan infrastruktur berbasis teknologi sebagai agenda utama hingga pengembangan jaringan melalui agen Pos.
Hal ini yang menjadi salah satu alasan bagi Pos Indonesia menggandeng Pimpinan Pusat Gerakan Pemuda (GP) Ansor untuk menandatangani kerja sama pengembangan jaringan agen Pos.
Penandatanganan kerja sama dilakukan Direktur Komersial Pos Indonesia Charles Sitorus dan Ketua Umum PP GP Ansor Yaqut Cholil Qoumas yang disaksikan Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono di kantor PP GP Ansor, Jakarta, Selasa (17/12).
Direktur Utama Pos Indonesia Gilarsi Wahyu Setijono mengatakan inti dari kerja sama ini adalah penunjukan dan pemberian hak dari Pos Indonesia kepada GP Ansor dalam pengelolaan agen Pos layanan jasa kurir yang dioperasikan oleh agen Ansor.
"Kerja sama dalam perjanjian ini berlaku untuk seluruh wilayah Indonesia, di mana terdapat mitra bisnis dari GP Ansor dengan nama agen GP Ansor," ujar Gilarsi.
Gilarsi menilai kerja sama dengan GP Ansor akan mendorong peningkatan akselerasi layanan jasa kurir Pos Indonesia. Pasalnya, kata Gilarsi, GP Ansor memiliki jutaan kader hingga di pelosok yang mampu membantu meningkatkan akselerasi layanan jasa kurir Pos Indonesia.
Gilarsi menyebut Pimpinan Wilayah GP Ansor yang terdapat di 34 Provinsi merupakan aset potensial untuk pegembangkan generasi penerus bangsa dengan mendirikan usaha Agenpos.
"PT Pos 100 persen milik bangsa Indonesia. Ayo manfaatkan, saya yakin dengan berkolaborasi kita bisa bangun PT Pos lebih maju ke depan," ucap Gilarsi.
Gilarsi menjelaskan, agen Pos merupakan konsep pengembangan jaringan melalui kerja sama kemitraan antara Pos Indonesia dengan perorangan atau badan usaha dalam rangka memberikan pelayanan pos secara lebih luas kepada masyarakat. Selain untuk lebih mendekatkan diri dengan konsumen, lanjut dia, keberadaanan agen Pos dimaksudkan juga sebagai bentuk perbedayaan sektor ekonomi mikro melalui pengembangan pols-pola kemitraan dalam bisnis.
"Pengoperasian Agenpos dapat dipadukan dengan fasilitas layanan milik mitra atau usaha retailer lainnya," katanya menambahkan.