Senin 16 Dec 2019 08:07 WIB

Tol Layang Japek Pangkas Waktu Tempuh

Tol Layang Japek diharapkan mampu mengurangi kepadatan di Tol Japek sekitar 40 persen

Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019).
Foto: Fakhri Hermansyah/ANTARA FOTO
Foto Udara Tol Layang (Elevated) Jakarta-Cikampek (Japek) II di Tambun, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Minggu (15/12/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG -- Tol Layang Jakarta-Cikampek II (Japek) mulai dioperasikan pada Ahad (15/12). Tol hanya bisa dilalui kendaraan golongan I nonbus dan untuk sementara masih tidak dikenakan tarif alias gratis.

Berdasarkan pantauan Republika pada kemarin siang, arus lalu lintas di jalan Tol Japek bawah di wilayah Karawang cenderung lengang karena konsentrasi kendaraan terpecah. Memasuki Kilometer 48 tempat pintu akses Tol Layang Japek II arah Jakarta, arus lalu lintas terbagi dua.

Baca Juga

Kendaraan kecil jenis sedan dan minibus memilih memasuki jalan tol layang, sedangkan lainnya tetap di jalur tol bawah. Jalan tol bawah yang biasanya penuh sesak oleh kendaraan bisa melaju dengan kecepatan cukup tinggi karena jalanan cenderung lancar. Padahal, biasanya, Tol Japek tetap padat meski pada hari libur, terutama di jalur-dekat pintu tol Bekasi Barat hingga Cikarang.

Warga Palmerah, Jakarta Barat, Heri Sigit, yang cukup sering melakukan perjalanan Jakarta-Bandung, bersyukur Tol Layang Japek telah dioperasikan. Menurut dia, keberadaan tol layang efektif mengurangi kemacetan. Heri menceritakan, ia pernah menghabiskan waktu hingga 10 jam untuk menempuh perjalanan Jakarta-Bandung. "Penyebabnya karena ada kemacetan parah di Karawang Barat. Selepas itu, perjalanan lancar," kata Heri kepada Republika, Ahad.

Kemarin, Heri menjajal Tol Layang Japek saat hendak pulang menuju Jakarta dari Bandung. Kebetulan, Heri membaca spanduk pengumuman penggunaan tol layang yang baru dibuka.

Sesampainya di Karawang Barat, ia langsung belok kiri mengikuti pengendara lainnya menuju jalan tersebut. Sejumlah petugas dari Polri, Jasa Marga, dan Kementerian Perhubungan terlihat mengatur lalu lintas. Mereka mempersilakan masyarakat melewati jalan yang baru dibuka untuk umum itu.

Menurut dia, tak ada antrean kendaraan menuju tol layang. Perjalanan lancar. Namun, saat melewati ruas tersebut, ia merasa kondisi jalan terasa begitu bergelombang.

"Angin juga bertiup cukup kencang saat melintasi area Cikarang. Saya melaju dengan kecepatan 80 km. Ini kecepatan standar saat melewati jalan tol,” katanya. Heri mengatakan, waktu tempuh perjalanannya dari Bandung-Jakarta kemarin kurang dari empat jam.

photo
JALAN TOL LAYANG. Suasana lengang mewarani jalan tol Jakarta Cikampek jalur B (arah Jakarta) pasca dibukanya Tol Layang Jakarta Cikampek (Japek II) Cikarang, Jawa Barat, Ahad (15/12).

PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek memprediksi Tol Layang Japek mampu mengurangi kepadatan di Tol Japek sekitar 40 persen. "Prediksinya bisa kurangi kepadatan di jalur bawah hingga 40 persen dari kondisi saat ini," kata General Manager Traffic PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek (JJLC), Aprimon, di Simpang Susun Cikunir, Bekasi, Ahad.

Mulai pukul 06.05 WIB, Tol Layang Japek bisa digunakan atau dilewati kendaraan golongan I nonbus. Aprimon mengimbau pengguna di jalan tol layang sepanjang 38 kilometer (km) itu untuk tidak memacu kendaraan di atas 80 km per jam. "Kami sarankan 60-80 km per jam demi keselamatan dan kenyamanan," katanya.

Pihaknya menyiapkan delapan lokasi untuk tempat berputar ke arah sebaliknya (U turn) untuk evakuasi jika terjadi kecelakaan atau kondisi darurat lainnya. "Tempat istirahat terdekat setelah melewati jalan tol layang ini di Km 50 sehingga sebaiknya semuanya dipersiapkan baik pengguna maupun kendaraannya," katanya.

Ketika awak media mencoba jalan tol layang tersebut di rute arah Jakarta-Cikampek maupun sebaliknya, kondisi lajur jalan tol memang sudah bisa dilalui. Menurut pantauan Antara, rambu dan perlengkapan jalan tol sudah komplet.

Namun, ketika kendaraan melintas di setiap sambungan girder (expansion joint), pengguna merasakan ada sedikit ketidakrataan. Operator tol layang pada pekan lalu telah menyatakan kesiapannya untuk memberi perhatian serius terhadap hal itu hingga pengguna dapat merasa lebih aman dan nyaman.

Terkait pembatasan jenis kendaraan yang bisa melintas, Aprimon mengatakan, jalan tol layang kemungkinan memang hanya akan diperbolehkan untuk golongan I nonbus. Menurut Aprimon, jika kendaraan besar melalui jalan ini dan kecepatannya tak sesuai harapan maka akan berdampak pada laju lalu lintas yang ada.

Kedua, kata Aprimon, kendaraan besar biasanya sering mengalami gangguan sehingga evakuasinya lebih sulit dibandingkan dengan kendaraan lebih kecil. "Otomatis hal itu akan berdampak pada kelancaran lalu lintas," ungkapnya. Oleh karena itu, jalan tol layang ini telah dipasangi portal untuk memudahkan pengguna lalu lintas.

photo
JALAN TOL LAYANG. Akses masuk menuju Tol Layang Jakarta Cikampek (Japek II) arah Jakarta di KM 48 Karawang, Jawa Barat, Ahad (15/12).

Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru menambahkan, keberadaan tol layang akan membuat rasio antara kapasitas jalan dan volume kendaraan (VC ratio) meningkat.

"Selama ini, khususnya di ruas Cikunir-Karawang Barat VC ratio-nya sudah di atas satu. Jika berkurang 40 persen volumenya maka rasionya bisa meningkat ke 0,7," kata Heru. Dengan VC ratio sebesar itu, kata Heru, pengguna jalan tol di ruas itu dapat leluasa pindah jalur karena sudah tidak padat lagi.

Dwimawan menambahkan, tol layang sebetulnya didesain untuk semua golongan kendaraan. "Mungkin nanti setelah masalah truk ODOL (over dimension dan overload) selesai, baru bisa," kata Heru.

Ia berharap pengoperasian Tol Layang Japek bisa membantu memperlancar arus mudik Natal dan tahun baru 2020. Jalan tol layang ini dioperasikan tanpa tarif sekaligus sebagai sosialisasi kepada masyarakat sampai ada keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan penetapan tarifnya.

Akses pengguna

Heru mengingatkan kembali akses pengguna jalan untuk dapat melewati jalan tol layang terpanjang di Indonesia ini. Untuk arah Cikampek, pengguna jalan dapat melalui Jalan Tol Dalam Kota dari arah Halim/Cawang dan masuk ke Jalan Tol Jakarta-Cikampek II (Elevated) melalui akses di Km 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah,” kata Heru.

Sedangkan, untuk pengguna dari arah Jalan Tol JORR dari arah Jatiasih, pengguna dapat masuk melalui akses Km 45 Jalan Tol JORR. Sementara, untuk pengguna jalan dari arah Rorotan, masuk di akses Km 46 Jalan Tol JORR.

Pengguna jalan menuju arah Jakarta dapat masuk di Karawang Barat melalui akses Km 48 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah. Selanjutnya, pengguna dapat keluar di Simpang Susun Cikunir Km 10 Jalan Tol Jakarta-Cikampek bawah arah Halim/Cawang, keluar ke Jalan Tol JORR arah Jatiasih dengan membayar tarif Jalan Tol JORR di Gerbang Tol (GT) Cikunir 6 serta keluar ke Jalan Tol JORR arah Rorotan dengan membayar tarif Jalan Tol JORR di GT Cikunir 8. n erdy nasrul/yogi ardhi/rahayu subekti/antara ed: satria kartika yudha

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement