Ahad 15 Dec 2019 23:20 WIB

Bappenas Beberkan Strategi Agar Ekonomi Tumbuh 6 Persen

Strategi ekonomi itu, misal mendorong pertumbuhan tinggi investasi sektor manufaktur.

Bappenas Beberkan Strategi Agar Ekonomi Tumbuh 6 Persen. Foto ilustrasi pekerja memproduksi aluminium di PT Handal Aluminium Sukses (HAS) di Cirebon, Jawa Barat.
Foto: Dedhez Anggara/Antara
Bappenas Beberkan Strategi Agar Ekonomi Tumbuh 6 Persen. Foto ilustrasi pekerja memproduksi aluminium di PT Handal Aluminium Sukses (HAS) di Cirebon, Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) membeberkan sejumlah strategi agar ekonomi Indonesia tumbuh rata-rata enam persen dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024.

"Rumusnya pertumbuhan adalah fungsi dari konsumsi, investasi pemerintah, investasi dan ekspor impor," Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam Kementerian PPN/Bappenas Arifin Rudiyanto di Jakarta, Ahad malam (15/12).

Baca Juga

Dalam media briefing Musrenbang RPJMN 2020-2024, Arifin menjabarkan strategi itu di antaranya mendorong pertumbuhan tinggi investasi khususnya sektor manufaktur. Sektor manufaktur memiliki nilai tambah yang tinggi dan hilirisasi masih potensial digarap dengan mengupayakan teknologi tinggi dan investasi yang besar.

Strategi lain adalah memperbaiki iklim investasi melalui penyederhanaan regulasi dan prosedur investasi terutama di daerah. Selain itu, pemilihan lokasi yang difokuskan di kawasan industri dan kawasan ekonomi khusus (KEK).

Sementara itu, untuk mendorong stimulus bagi ekonomi Indonesia, kebijakan fiskal akan diarahkan lebih longgar dan kebijakan yang pro investasi khususnya manufaktur. Untuk memperbaiki defisit transaksi berjalan, ujar dia, pemerintah akan menggenjot sektor pariwisata karena mendatangkan devisa bagi negara.

Selain itu, pemerintah mengembangkan produk yang menggantikan produk ekspor. Dari sisi produksi, pemerintah akan mendorong industrialiasi dengan mengembangkan inovasi dan transfer teknologi untuk menciptakan lapangan kerja baru dan memperkuat ekonomi domestik.

"Kementerian dan lembaga harus memastikan yang disepakati dalam RPJMN ini terlaksana dengan baik," ujarnya.

Strategi tersebut disiapkan menyikapi sejumlah tantangan ekonomi global yang berpotensi masih akan terjadi dalam periode RPJMN itu. Tantangan global itu, di antaranya kebijakan proteksionisme perdagangan negara lain, pelemahan ekonomi China, risiko geopolitik, perlambatan ekonomi di kawasan Uni Eropa hingga potensi krisis di Amerika Latin.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement