REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek menegaskan bahwa Tol Layang Jakarta-Cikampek II hanya bisa dilalui untuk kendaraan golongan 1 non bus. Per hari ini, Ahad (15/12), tol tersebut sudah dibuka gratis untuk umum.
"Untuk saat ini dan diharapkan seterusnya hanya untuk golongan 1 non bus," kata General Manager Traffic PT Jasa Marga Jalan Layang Cikampek(JJLC), Aprimon menjawab pers di pintu akses jalan tol itu di Simpang Susun Cikunir, Bekasi, Jawa Barat, Ahad.
Menurut Aprimon, jika kendaraan besar melalui jalan ini dan kecepatannya tak sesuai harapan, akan berdampak pada laju lalu lintas yang ada. Kedua, kata Aprimon, kendaraan besar biasanya sering gangguan sehingga evakuasinya lebih sulit dibandingkan kendaraan lebih kecil.
Sejumlah kendaraan petugas jalan tol melintas di area pengerjaan perbaikan sisi sambung jalan Tol layang Jakarta-Cikampek II (Elevated), di Bekasi, Jawa Barat, Rabu (11/12/2019).
"Otomatis hal itu akan berdampak pada kelancaran lalu lintas," kata Aprimon.
Karena itu, untuk memudahkan pengguna lalu lintas sebelum memasuki jalan tol layang ini dipasangi portal.
Corporate Communication & Community Development Group Head PT Jasa Marga (Persero) Tbk Dwimawan Heru menambahkan, secara desain sebetulnya jalan tol layang sepanjang 38 kilometer (km) ini untuk semua golongan kendaraan. "Mungkin nanti setelah masalah truk ODOL (over dimension over load) selesai, baru bisa," kata Heru.
Beberapa menit setelah 06.00 WIB pada Ahad beberapa kendaraan pribadi golongan 1 mulai menggunakan jalan tol layang ini. Heru mengatakan, tol layang ini diharapkan bisa membantu memperlancar untuk arus mudik Natal dan Tahun Baru 2020.
Jalan tol layang ini dioperasikan tanpa tarif sekaligus sebagai sosialisasi kepada masyarakat. Tarif nol rupiah ini berlaku sampai ada keputusan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) terkait dengan penetapan tarifnya.