Jumat 13 Dec 2019 17:58 WIB

Wapres Dukung Erick Thohir Tertibkan Anak Cucu Usaha BUMN

Erick Thohir mengungkap ada anak perusahaan hingga cucu usaha BUMN yang tidak jelas.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Ratna Puspita
Wapres KH Maruf Amin
Foto: Fauziah Mursid / Republika
Wapres KH Maruf Amin

REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Wakil Presiden KH Ma'ruf Amin mendukung Menteri BUMN Erick Thohir untuk mengkaji perusahaan BUMN beserta anak cucunya, termasuk direksi yang punya jabatan berlapis-lapis di anak-anak usaha tersebut. Ini setelah Erick Thohir mengungkap adanya anak perusahaan hingga cucu usaha BUMN yang tidak jelas.

Kiai Ma'ruf menilai perlunya penataan anak maupun cucu perusahaan BUMN agar pengelolaan dilakukan secara jelas dan transparan. "Sekarang kan ditertibkan, supaya BUMN itu pertama supaya bergerak sesuai dengan karakter yang diberikan, artinya jangan sampai kemana-mana," ujar Kiai Ma'ruf di sela kunjungan kerja ke Kota Semarang, Jumat (13/12).

Baca Juga

Kiai Ma'ruf menilai perlunya memastikan operasional anak maupun cucu perusahaan BUMN sesuai bidangnya. Ini, kata Ma'ruf, agar anak dan cucu perusahaan BUMN tidak mengambil peran usaha-usaha masyarakat atau UMKM. 

"Jangan sampai dia juga mengambil peran usaha-usaha kecil, makanya saya bilang anak cucu BUMN jangan mengambil peran usaha-usaha kecil UMKM, maka sekarang lagi dilakukan penertiban," ujar Kiai Ma'ruf.

"Dialihkan soalnya dia operasional tapi dia mendukung usaha-usaha yang sifatnya lebih operasional," ujarnya.

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir menyatakan ingin 'bersih-bersih' BUMN agar memiliki tata kelola yang baik dan mampu menerapkan efisiensi bisnis. Selain anak usaha Pertamina, Erick sudah memiliki rencana untuk memeriksa bisnis-bisnis sampingan yang dimiliki oleh BUMN.

Misalnya, mengenai BUMN yang banyak memiliki anak usaha di bidang perhotelan. Total hingga kini, ada 85 hotel yang dimiliki BUMN.

Ke depannya, bisnis-bisnis di luar bisnis inti perusahaan BUMN bakal dilebur sehingga perusahaan yang bersangkutan bisa kembali menjalankan bisnis sesuai dengan inti bisnis yang mereka miliki.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement