Kamis 12 Dec 2019 09:57 WIB

Dapat Tambahan Dana FLPP Rp 2 T, BTN Tambah KPR Subsidi

ejak 2015, BTN telah menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi

Rep: Novita Intan/ Red: Nidia Zuraya
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BTN meningkatkan penyaluran KPR subsidi.
Foto: Edwin Dwi Putranto/Republika
Nasabah PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. BTN meningkatkan penyaluran KPR subsidi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk memastikan telah mendapatkan tambahan kuota Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Adapun sumber dana kuota FLPP tambahan sekitar Rp 2 triliun berasal dari dana talangan sementara dari Bank BTN dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF).

Direktur Consumer dan Commercial Lending BTN Hirwandi Gafar mengatakan dana FLPP sekitar Rp 2 triliun akan disalurkan dalam bentuk  KPR Subsidi ke 13 ribu unit rumah. Kementerian Keuangan dan Kementerian PUPR menyepakati tambahan kuota FLPP, sehingga BTN dapat segera menyalurkan KPR Subsidi bagi masyarakat.

Baca Juga

“Kami akan merealisasikan penyaluran FLPP, BTN menggelar akad massal KPR FLPP untuk sekitar 250 debitur di wilayah perumahan Bekasi Regency 7, Bekasi Timur, Jawa Barat,” ujarnya dalam keterangan tulis yang diterima Republika, Kamis (12/12).

Sejak 2015, BTN telah menjadi mitra Kementerian PUPR menyalurkan KPR Subsidi untuk menyukseskan Program Sejuta Rumah termasuk dengan menyalurkan pembiayaan perumahan dengan skema subsisi, baik dengan Selisih Bunga (SSB)  maupun FLLP. Per akhir November 2019, bank berkode saham BBTN telah menyalurkan KPR dengan skema  SSB untuk 98.360 unit, sementara FLPP telah disalurkan untuk 33.090 unit. 

“Sejak program tersebut bergulir pada 2015, hingga September 2019  BTN telah berhasil merealisasikan KPR dan Kredit Penyediaan Pembangunan Perumahan sebanyak 3,10 juta unit hunian,” ucapnya.

Ke depan, Hirwandi mengatakan perseroan berupaya melakukan inovasi dalam perluasan akses KPR khususnya segmen KPR subsidi ke komunitas atau asosiasi pekerja informal yang potensial menjadi debitur.

“Sejak 2017, kami sudah menyalurkan KPR subsidi dengan ojek online, pengemudi taksi dan juga paguyuban profesi seperti pencukur rambut dan pedagang mie bakso dan kami akan terus menjajaki asosiasi pekerja informal lain yang potensial,” ucapnya.

BTN mencatat realisasi KPR Subsidi ke ojek online dan pengemudi taksi sudah mencapai sekitar 700 nasabah. KPR subsidi sektor informal Bank BTN juga menawarkan  KPR BTN Mikro.

Adapun pada segmen ini secara total BTN telah merealisasikan sampai dengan September 2019 sebanyak 70 unit dengan jumlah outstanding lebih dari Rp 2,5 miliar.

“Pada tahun depan BTN akan menyalurkan ke sektor informal khususnya mitra binaan BUMN dan Kementerian seperti BULOG, Kementerian Koperasi dan UKM,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement