Senin 02 Dec 2019 20:40 WIB

BI: Proyek Infrastruktur HarusTerus Berjalan

Proyek infrastruktur perlu didorong agar indonesia dapat tumbuh berkelanjutan.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Sejumlah pekerja beristirahat di atas bangunan proyek infrastruktur LRT di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).
Foto: ANTARA FOTO
Sejumlah pekerja beristirahat di atas bangunan proyek infrastruktur LRT di Jalan Rasuna Said, Jakarta Selatan, Kamis (5/9/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bank Indonesia (BI) gelar ajang internasional untuk menarik minat investasi di dalam negeri. Sejumlah proyek infrastruktur Indonesia dipamerkan sekaligus ditawarkan kepada calon investor.

Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti menyampaikan pembangunan infrastruktur Indonesia harus terus berjalan di tengah tekanan global saat ini. Menurutnya, pemerintah terus mendorong berbagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi.

Baca Juga

Salah satu langkah yang diperlukan agar Indonesia dapat tumbuh berkelanjutan dan keluar dari jebakan masyarakat berpenghasilan menengah adalah tersedianya infrastruktur yang saling terhubung. Baik antar kawasan ekonomi khusus, kawasan industri serta pariwisata, dan ketersediaan infrastruktur layanan dasar seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.

"Langkah mengakselerasi pembangunan infrastruktur tersebut perlu didukung semua pihak, termasuk investor," katanya dalam seminar internasional yang mengambil tema 'The Pivotal Role of Infrastructure Financing to Advance Sustainable Growth', Senin (2/12) di Jakarta.

Menurutnya ada beberapa hal yang menjadi kunci percepatan pembangunan ke depan. Pertama, peningkatan peran private investor dan innovative financing. Kedua, peningkatan kualitas persiapan proyek infrastruktur.

Ketiga, kolaborasi dan sinergi kebijakan pemerintah pusat, daerah dan otoritas terkait lainnya untuk mengharmonisasikan proyek infrastruktur dengan kawasan ekonomi khusus, kawasan industri dan pariwisata.

Keempat, integrasi data dan informasi untuk meningkatkan monitoring dan evaluasi penyelesaian proyek infrastruktur Kerjasama Pemerintah dan Badan Usaha (KPBU). Selanjutnya, dalam mendorong akselerasi pembiayaan infrastruktur, BI terus mengoptimalkan kapasitas intermediasi perbankan melalui beberapa kebijakan.

Seperti kebijakan rasio intermediasi makroprudensial (RIM) yang akomodatif, mendorong penerbitan surat berharga komersial dan pemanfaatan instrumen hedging, serta memberikan pendampingan pada pemerintah daerah. Kebijakan tersebut diharapkan menjadi kontribusi nyata terhadap percepatan pembangunan infrastruktur menuju Indonesia Maju.

Dalam acara ini, BI juga mengundang berbagai investor nasional dan menghadirkan enam showcase proyek infrastruktur dari Kalimantan Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Utara. Proyek ini siap dipromosikan guna memperoleh pembiayaan atau menjadi contoh bagaimana suatu proyek infrastruktur menajdi layak untuk dibiayai.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement