Senin 02 Dec 2019 11:11 WIB

Mentan Ajak Pengusaha Bangun Gerakan Tiga Kali Ekspor

Peneliti sangat berperan untuk meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat.

Rep: Dedy Darmawan Nasution/ Red: Dwi Murdaningsih
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Musyawarah Wilayah Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPW KKMSB) di Taman Wisata Kalijodo, Ahad (24/11).
Foto: Kementan
Mentan Syahrul Yasin Limpo menghadiri Musyawarah Wilayah Badan Pengurus Wilayah Kerukunan Keluarga Mandar Sulawesi Barat (BPW KKMSB) di Taman Wisata Kalijodo, Ahad (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengajak pengusaha tanaman hias untuk meningkatkan ekspor hingga tiga kali lipat. Dia menyampaikan pentingnya peranan peneliti yang membidangi pengembangan tanaman hias dalam meningkatkan skala ekspor produk pertanian hingga tiga kali lipat dari ekspor sebelumya.

"Dalam hal ini, terus terang saya senang kepada orang yang fokus bekerja, sehingga tidak ada anggaran yang sia sia, sehingga hasilnya kita dapat memenuhi peningkatan ekspor menjadi tiga kali lipat," ujar Syahrul saat meninjau Balai Peneliti Tanaman Hias (Balithi) di Jalan Raya Ciheang Pacet, Cianjur, Jawa Barat, Ahad (1/12).

Baca Juga

Menurut Syahrul, peran peneliti dibutuhkan untuk memperbanyak bibit berkualitas unggul serta menjamin ketersediaan ekspor. Di samping itu, mereka juga diharapkan mampu membuka akses lapangan pekerjaan bagi semua lapisan masyarakat.

"Saya berharap ada langkah kongkrit menuju pembukaan lapangan pekerjaan yang luas bagi rakyat dari hasil penelitian ini. Kalau hanya sekedar penelitian tapi penyebarannya tidak terjadi saya kira ini akan sia sia. Kalau memang varietasnya dianggap bagus, mainkan itu dan harus menuju pada akselarasi," katanya.

Syahrul mengatakan, saat ini pemerintah juga sedang berusaha membuka berbagai akses diplomasi dengan negara-negara di dunia. Diplomasi dilakukan untuk membuka ruang dan akses pasar ekspor produk pertanian Indonesia.

"Ke depan, saya berharap kepada jajaran di Kementan agar memprkuat diplomasi dengan negara lain sebagai upaya kita dalam meningkatkan ekspor.  Yang paling penting adalah kita juga harus bersyukur karena memiliki negara tropis dan punya ruang untuk berkreasi dan berkarya. Oleh karenanya kita harus memiliki kemampuan untuk mengolahnya," katanya.

Syahrul menegaskan, gerakan tiga kali ekspor atau yang selanjutnya disebut Gratieks ini harus menjadi titik balik bagi semua pihak dalam mengobarkan semangat kebangkitan pertanian Indonesia.

"Poin saya adalah semua jajaran Kementan pikirkan sampai ekornya. Artinya gerakan tiga kali ekspor ini jangan sampai gagal. Menurut saya kalau kita semua bergerak seperti apa kebutuhan dan potensinya, bukan tidak mungkin ekspor kita meningkat tajam," katanya.

Kepala Badan Litbang Kementan Fadjry Djufry menambahkan ke depan pemerintah akan mendorong pertemuan dengan para pelaku usaha untuk sama-sama terlibat dalam gerakan Gratieks.

"Kita telah mengembangkan beberapa tanaman hias yang bisa di dorong ke pasar internasional. Maka itu, ke depan kita akan mendorong pertemuan skala besar dengan para pelaku usaha," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement