REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Melihat bisnis IKEA yang terus berkembang, PT Hero Supermarket Tbk berencana menambah dua gerai IKEA lagi pada tahun depan. Masing-masing akan dibangun di Cakung (Jakarta Timur) dan Bandung (Jawa Barat).
"Jadi akhir tahun depan kami akan punya empat cabang," ujar Direktur Utama PT Hero Supermarket Tbk Patrik Lindvall kepada wartawan dalam paparan kinerja di Graha Hero, Tangerang Selatan, Jumat, (29/11).
Sebelumnya, gerai IKEA sudah ada di Alam Sutera, BSD, Tangerang Selatan. Belum lama ini, IKEA dibuka pula di Kawasan Sentul City, Bogor, Jawa Barat.
Patrik enggan menyebutkan nilai investasi per gerai. Hanya saja, ia menjelaskan, pembukaan gerai IKEA di Sentul tidak memerlukan investasi besar, karena propertinya sudah ada.
"Kami manfaatkan yang sudah ada, sehingga modal lebih rendah. Kata kuncinya, bagaimana susun strategi unggulan dan kekuatan sebagai perusahaan, tapi tidak harus melalui akuisisi," tuturnya.
Patrik mengatakan, model pengembangan toko IKEA di Sentul baru pertama kali dilakukan. Ke depannya, itu akan menjadi percontohan sekaligus pembelajaran untuk pembangunan gerai IKEA selanjutnya.
"Kami sedang lakukan program transformasi besar-besaran. Banyak tantangan tinggi dan ancaman mengintai, namun ada peluang ekspansi Guardian dan IKEA," kata Patrik.
Direktur PT Hero Supermarket Tbk Erwantho Siregar mengatakan, perusahaan harus tetap fokus berinvestasi. Namun, investasi yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan perusahaan.
"Kami lakukan investasi sesuai kinerja kita dan pendanaan yang ada. Jadi cash flow sedikit turun karena mau investasi yang kami lakukan sesuai program transformasi kami," jelas dia pada kesempatan serupa.
Selain menambah gerai IKEA, menurut Erwantho, perusahaan pun berinvestasi di bisnis Giant, Hero, serta Guardian. Seperti diketahui, Hero Group memiliki empat lini bisnis.
Sebagai informasi, PT Hero Supermarket Tbk membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 9,48 triliun pada kuartal III 2019. Angka itu turun 3,7 persen dibandingkan periode sama tahun lalu yang mencapai Rp 9,84 triliun.