Kamis 28 Nov 2019 22:38 WIB

Kelola Sampah Plastik Secara Digital, Begini Caranya

Masalah limbah plastik telah menjadi persoalan serius bersama.

Rep: Hiru Muhammad/ Red: Bayu Hermawan
Contoh limbah botol plastik yg dapat didaur ulang menjadi biji plastik.
Foto: Dok Istimewa
Contoh limbah botol plastik yg dapat didaur ulang menjadi biji plastik.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masalah limbah plastik telah menjadi persoalan serius bersama. Karena itu perlu penanganan yang tepat agar libah berbahaya ini dapat diolah dan menghasilkan produk baru yang berguna.

Salah satu upaya daur ulang limbah plastik itu kini  dilakukan dengan membeli libah tersebut dari masyarakat luas. Limbah tersebut akan dibawa ke tempat pengolahan khusus untuk menjalani proses daur ulang menjadi biji plastik. Proses pembelian sampah plastik itu dilakukan melalui aplikasi yang sudah tersedia di playstore.

Baca Juga

"Warga bisa kumpulkan sampah plastik untuk dijual ke kami, ini merupakan digital waste management," kata Chief Executive Officer Multi Inti Digital Bisnis (MDB) Subhan Novianda, kamis (28/11).

Saat ini pihaknya memfokuskan diri pada pembelian sampah botol plastik. Pihaknya akan membeli botol plastik tersebut dengan kisaran harga antara Rp 6 ribu hingga Rp 7500 rupiah perkilogramnya. Pembelian akan dilakukan dengan mengirim petugas khusus untuk mengambil sampah tersebut ke lokasi yang diminta penjual. Untuk sementara pihaknya hanya melayani permintaan di kawasan Jakarta Timur dan sekitarnya.

Kondisi botol plastik apapun akan diterima karena nantinya akan diolah menjadi biji plastik di kawasan Pondok Ungu, Bekasi.  Pihaknya berharap program yang baru dirintisnya ini, bisa berjalan lancar. Masyarakat juga akan teredukasi dengan mulai memilah sampah plastik yang nantinya dapat dijual sehingga memiliki nilai ekonomi.

"Ini bagian dari program pelestarian lingkungan," katanya.

Perusahaannya yang menghasilkan produk e-Recycle ini berusaha eksis dan dapat berkembang di industri pengelolaan limbah berbasis teknologi digital. Sejumlah peursahaan besar yang kerap menghasilkan sampah plastik bagi produk mereka juga telah bersedia membantu. Namun, pihaknya masih terkendala dengan keterbatasan proyek pengolahan limbah tersebut.

"Mereka juga tengah memikirkan menggunakan biji plastik dari limbah bekas," katanya.

Sedangkan Multi Inti Sarana Group (MIS Group) yang merupakan induk usaha dari MDB menggelar kompetisi PRAJA 2019. Kompetisi PRAJA merupakan kompetisi jurnalistik mengenai koperasi dan kewirausahaan. jumlah karya yang masuk sekitar 994 karya, terdiri dari 111 karya tulis jurnalistik , karya foto jurnalistik 352 buah, karya tulis blog sebanyak 185 karya, video kreatif sebanyak 90 karya dan ide bisnis koperasi sebanyak 255. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement