REPUBLIKA.CO.ID, KENDARI -- Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) meminta setiap desa wisata yang ada di Sulawesi Tenggara agar memiliki akun Facebook dan Youtube.
Kasubdit Sarana Prasarana Telekomunikasi Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat Desa Kemendes PDTT Minarni Marbun mengatakan dengan adanya akun media sosial tersebut, desa wisata dapat mempromosikan objek wisata mereka secara langsung.
"Dengan adanya akun Facebook dan Youtube bagi setiap desa, maka mereka bisa promosi secara langsung dan promosi itu akan lebih cepat, asal ada jaringan internet," kata Minarni saat sosialisasi pengembangan desa wisata di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat (23/11).
Adanya akun media sosial khusus desa wisata dapat menuntun wisatawan untuk menemukan spot-spot wisata. Hal itu dapat menarik wisatawan untuk mengunjungi desa wisata tersebut.
"Jadi jangan pakai promosi pribadi, itu susah dilacak. Ketika kita nanti misalnya saya mau berwisata yang terkenal di Sulawesi Tenggara, Kabupaten Muna, Kabupaten Kolaka, itu kan langsung keluar nama desanya. Kalau nggak pakai nama desanya maka orang akan sulit melihat mana sih yang terindah di desa-desa itu," jelasnya.
Ia juga menyampaikan setiap desa wisata harus memiliki jaringan internet karena setiap pengunjung ingin mengunggah foto di media sosial masing-masing. "Ketika kita bicara pariwisata kita tidak bisa tidak ada wifi atau jaringan internet. Kan setiap pengunjung pasti ingin online, upload foto di Instagram, maka jaringan internet itu penting dalam mempromosikan objek wisata," katanya.
Selain memiliki akses internet, kriteria desa terpilih lainnya untuk pendanaan desa wisata di antaranya memiliki Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Selanjutnya memiliki aliran listrik, area ruang terbuka hijau, bersedia menjadikan rumah masyarakat menjadi homestay, dan memiliki akses jalan menuju desa yang baik.