Jumat 22 Nov 2019 10:10 WIB

Microsoft Dapat Persetujuan Ekspor Perangkat Lunak ke Huawei

AS telah menerima 300 permintaan lisensi, setengahnya telah diproses termask Huawei.

Rep: Idealisa Masyrafina/ Red: Friska Yolanda
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).
Foto: AP Photo/Ng Han Guan
Seorang pria menggunakan ponselnya di depan toko Huawei di Beijing, Cina, Senin (20/5).

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Microsoft Corp mengatakan pada Kamis (21/11) telah mendapatkan lisensi dari pemerintah AS untuk mengekspor perangkat lunak ke Huawei Technologies Co Ltd. Pemerintahan Presiden AS Donald Trump mengatakan minggu ini akan memungkinkan beberapa pemasok untuk memulai kembali penjualan ke raksasa telekomunikasi China, yang ditempatkan pada daftar hitam perdagangan karena masalah keamanan nasional enam bulan lalu.

"Pada 20 November, Departemen Perdagangan AS mengabulkan permintaan Microsoft untuk lisensi untuk mengekspor perangkat lunak pasar massal ke Huawei. Kami menghargai tindakan Departemen dalam menanggapi permintaan kami," kata juru bicara Microsoft.

Departemen Perdagangan mengkonfirmasi telah mulai mengeluarkan lisensi bagi beberapa perusahaan untuk menjual barang ke Huawei, memperluas basis pemasok perusahaan dan memberikan kejelasan yang telah lama ditunggu-tunggu kepada industri yang pernah menjual barang senilai miliaran dolar.

Pada Rabu, seorang pejabat AS mengatakan telah menerima sekitar 300 permintaan lisensi, sekitar setengahnya telah diproses. Sekitar setengah dari itu atau seperempat dari total, telah disetujui dan sisanya ditolak.

Masih belum jelas produk mana yang telah disetujui untuk dijual ke Huawei, yang merupakan pembuat peralatan telekomunikasi top dunia dan pembuat smartphone terbesar kedua. Seorang sumber mengatakan pada Rabu bahwa beberapa lisensi untuk penjualan komponen ponsel dan komponen nonelektronik telah disetujui.

Microsoft menolak memberikan komentar di luar pernyataannya tentang produk mana yang telah disetujui, dan Departemen Perdagangan menolak memberikan komentar. Dan Ives, analis di Wedbush Securities, mengatakan lisensi itu kemungkinan besar untuk sistem operasi Windows perusahaan.

"Ini akan menjadi bantuan besar bagi Huawei setelah periode yang sulit dengan pemain teknologi besar seperti Microsoft, Google dan lainnya yang dibatasi pada platform," kata Ives.

Huawei dengan cemas menunggu lisensi Google Alphabet Inc untuk memasok layanan selulernya ke model-model baru. Tanpa akses ke layanan Google seperti Play Store untuk aplikasi, ponsel Huawei akan menjadi lebih sulit untuk dijual kepada konsumen di luar China.

Pemberian lisensi datang ketika pemerintahan Trump sedang berupaya untuk menandatangani perjanjian perdagangan fase satu dengan China untuk mengakhiri perang dagang besar-besaran yang telah mengguncang pasar dan menekan pertumbuhan global. Namun langkah itu langsung menemui tentangan. Sekelompok 15 senator partai bipartisan mendesak Departemen Perdagangan untuk menangguhkan penerbitan lisensi, dengan mengatakan itu bisa mengancam keamanan AS.

Dalam sepucuk surat pada Kamis kepada Trump, para senator mengatakan pemerintah harus menghentikan penerbitan lisensi sampai memberikan Kongres sebuah laporan yang menguraikan kriteria spesifik untuk menentukan apakah persetujuan dari lisensi apa pun merupakan ancaman keamanan nasional atau tidak.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement