Kamis 21 Nov 2019 15:22 WIB

Stafsus Menteri BUMN Bicara Soal Saham Gorengan Jiwasraya

Kementerian BUMN meminta kejaksaan meneliti persoalan investasi saham di Jiwasraya

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nidia Zuraya
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di ruang media Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di ruang media Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (18/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga melihat sejumlah faktor utama yang menyebabkan PT Asuransi Jiwasraya (Persero) tak mampu melakukan kewajibannya kepada para nasabah. Arya menyebut persoalan utama ialah produknya yang dianggap memberikan gain lebih tinggi daripada produk lainnya.

Ia menilai untuk membuktikan hal tersebut memerlukan upaya yang tidak mudah. "Pasti mereka bisa berkelit, sudah disetuju banyak pihak terkait, tidak mungkin produk tidak layak disetujui, pasti begitu," ujar Arya di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (21/11).

Baca Juga

Kementerian BUMN, lanjut Arya, juga meminta kejaksaan meneliti persoalan investasi di Jiwasraya untuk menemukan apakah ada kongkalikong investasi yang dilakukan dan membuat Jiwasraya menjadi terpuruk dalam persoalan.

"Kalau kita lihat dari saham perusahaan yang diinvestasikan Jiwasraya itu memang saham gorengan, saya kan pemain saham juga, kalau para pemain saham itu pasti tahu itu saham gorengan, tapi fundamentalnya ya itu digoreng saat-saat tertentu, makanya kita ini meminta kejaksaan meneliti ini," ucap Arya.

Selain itu, lanjut Arya, Kementerian BUMN juga tengah mencari laporan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang terkait dengan Jiwasraya. Arya menilai laporan BPK bisa menjadi acuan untuk kejaksaan. "Kayaknya sempat masuk, kami lagi cari laporan BPK sebagai acuan apakah ada kerugian negara atau kerugian masyarakat," kata Arya.

Arya menegaskan, Kementerian BUMN serius mencari solusi untuk Jiwasraya mengingat hal ini menyangkut dengan uang nasabah. Arya menyampaikan, Kementerian BUMN juga sedang melakukan langkah selektif dalam memetakan sejumlah produk milik Jiwasraya.

"Kita lagi pilah-pilah karena sebenarnya ada bisnisnya yang bagus dan berjalan baik, kita lagi pilah mana yang buat kerugian bagi Jiwasraya, yang baik diteruskan, dipakai untuk mencari investor," ungkap Arya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement