REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Presiden Ma'ruf Amin mendorong berbagai upaya untuk menguatkan kembali Bank Muamalat. Dengan begitu, Bank Muamalat bisa terus berkembang dan bersaing dengan bank-bank lainnya.
"Bagaimana menguatkan, mengembangkan Bank Muamalat yang memang secara brand sudah sangat kuat, karena itu penting untuk dikuatkan, dan jangan dibiarkan menjadi mati," ujar Ma'ruf di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (20/11).
Menurutnya, Bank Muamalat masih memiliki brand yang sangat kuat. Karena itu, ia pun tidak sepakat jika Bank Muamalat ditutup. "Saya kira kalau bisa dikuatkan, kenapa harus ditutup, karena itu solusi yang paling baik itu dikuatkan, dikembangkan jangan ditutup, karena kalau tutup kan gampang, tapi kan kita mencari penyelesaan bukan seperti itu," ujar Ma'ruf.
Ma'ruf pun menyebut Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebagai lembaga yang dapat menyelesaikan masalah Bank Muamalat tersebut. Ia berharap OJK dapat menggandeng investor untuk menyehatkan kembali Bank Muamalat.
"Kita serahkan pada OJK sebagai lembaga yang memiliki otoritas untuk menyelesaikan masalah Bank Muamalat dan menggandeng investor yang layak dan pantas," ujar Ma'ruf.
Sebagai informasi, data terakhir, laba bersih Bank Muamalat tercatat sebesar Rp 6,57 miliar pada periode Januari sampai Agustus 2019. Angka itu menurun sebanyak 94,07 persen dibandingkan tahun lalu yang sebesar Rp 110,9 miliar.