REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Upaya Kementerian Pertanian (Kementan) mewujudkan kedaulatan pangan terus dilakukan. Dalam rangka sosialisasi dan penyebaran informasi pembangunan sektor pertanian perlu dukungan dari pegiat media sosial dan para pewarta yang sehari-hari bertugas di Kementan.
"Yeng pertama saya mohon temen temen wartawan bantu saya karena masalah pertanian itu masalah yang paling dasar, strategis dan membutuhkan konsentrasi. Karena itu saya mengharapakan semua pihak untuk sama-sama mewujudkan kedaulatan pangan. Termasuk peran serta dari rekan-rekan wartawan," ujar Mentan Syahrul Yasin Limpo dalam kesempatan makan siang bersama wartawan di Kantin Kementan, Rabu (20/11), seperti dalam siaran persnya.
Menurut Syahrul, pembangunan pertanian harus dilakukan secara menyeluruh dari Sabang sampai Merauke. Sektor pertanian tidak bisa dilihat dari satu sisi atau sudut lain yang ada di pulau Papua atau pulau Jawa.
"Pertanian itu tidak bisa dilihat dari Jawa saja, atau dari Papua saja. Akan tetapi juga membutuhkan konsep yang komprehensif dan menyeluruh untuk semua wilayah. Oleh karena itu, saya berharap hubungan Kementan dan wartawan semakin bagus untuk mencapai konsep yang komprehensif tadi," katanya.
Syahrul menyampaikan bahwa dukungan wartawan sangat berwrti bagi kekuatan pertanian. Keduanya harus saling terikat demi melanjutkan dan mengembangkan pembangunan pertanian ke depan.
"Secara pribadi, temen temen yang ngepos disini (bertugas di Kementan) adalah juga kekuatan kementerian pertanian untuk pembangunan pertanian. Saya paham tugas wartawan, sebelum bupati saya iuga adalah Kepala Biro Humas. Jadi tolong bantu humas kami dalam melakukan publikasi dan sosialisasi program," katanya.
Terkait hal ini, Redaktur Pelaksana Newsroom Republika, Maman Sudiaman memandang pentingnya akses keterbukaan publik yang dibangun Kementerian Pertanian dengan para jurnalis. Dia berharap, hubungan baik ini terus berlangsung untuk kepentingan rakyat dan kedaulatan pangan Indonesia.
"Saya kira ini bagus sekali ya, dimana ada niatan baik dari Kementan dalam membangun pertanian Indonesia ke depan. Apalagi, saya mendengar langsung bahwa Pak Menteri menawarkan sendiri soal keterbukaan dan transparansi," katanya.
Di samping itu, Maman melihat adanya itikad baik yang disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dalam menjadikan satu data bersama sebagai rujukan pada proses pembangunan pertanian Indonesia. "Saya melihatnya ada keinginan besar dan semangat bagus dari Pak Menteri untuk bisa memperbaiki sektor pertanian ke depan," tukasnya.