REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anugerah Syariah Republika (ASR) 2019 dinilai dapat mendorong perusahaan financial technology (fintech) turut menumbuhkan industri halal. Pasalnya, menurut Chief Operation & Finance Officer Investree, Ade Fauzan, masa depan industri syariah ada pada teknologi digital.
Sebagai informasi, pada gelaran ASR tahun ini, sektor fintech termasuk dalam salah satu kategori penghargaan. Investree terpilih sebagai Fintech Syariah Terinovatif versi ASR.
"ASR kali ini acaranya keren karena kategorinya semakin bertambah. Dengan Republika melirik ini artinya bisa membantu pertumbuhan industri syariah itu sendiri," kata Ade saat ditemui dalam acara ASR 2019, Selasa (19/11) malam.
Ade mengungkapkan alasan Investree selalu membuat terobosan dan inovasi yaitu karena perusahaan selalu melihat perkembangan yang ada di pasar. Dengan demikian, Investree berusaha menjawab kebutuhan masyarakat yang tidak bisa ditemukan di lembaga keuangan lain.
Investree memiliki visi ingin mendekatkan produk syariah kepada masyarakat. "Kami ingin memberikan gambaran bahwa produk syariah itu bisa dijual dengan sangat efisien melalui teknologi," tambah Ade.
Ade melihat, 2020 nanti menjadi momen bagi fintech syariah untuk tumbuh pesat. Dari sisi regulasi, Otoritas Jasa keuangan (OJK) memberikan dukungan yang sudah baik. Saat ini sudah ada sekitar 7-8 fintech yang beroperasi secara syariah.
"Saya kira tahun depan itu tahun pertumbuhannya syariah," tutup Ade.
ASR merupakan penghargaan tertinggi Republika yang diberikan kepada institusi keuangan syariah, seperti perbankan, asuransi, teknologi finansial (tekfin), multifinance, dan para pelaku keuangan sosial syariah seperti lembaga filantropi. Juga, mengapresiasi dan mendorong perkembangan industri halal dalam tujuan wisata halal (ramah Muslim) terfavorit.