Kamis 14 Nov 2019 03:50 WIB

Sumber Sebut IPO Alibaba Tergantung Perkembangan Demo di HK

IPO Alibaba berlangsung pada saat kondisi Hong Kong yang mengalami ketidakpastian.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Dwi Murdaningsih
Alibaba
Foto: EPA
Alibaba

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG - Retail raksasa e-commerce asal Cina, Alibaba siap untuk meluncurkan penawaran penjualan saham (IPO) ke publik Hong Kong. Nilainya diperkirakan akan meningkat hingga 15 miliar dolar Amerika Serikat (AS). Penjualan saham ini dikabarkan akan dilakukan secepatnya pada Kamis (14/11). Penawaran ini berlangsung pada saat kondisi Hong Kong yang tengah mengalami ketidakpastian.

Hal tersebut dikatakan oleh dua sumber yang mengetahui permasalahan tersebut, namun tak bersedia mengungkapkan jati dirinya. Dilansir laman Channel News Asia, dua sumber tersebut mengatakan, waktu dapat meleset tergantung perkembangan pada aksi demonstrasi Hong Kong yang telah berlangsung.

Baca Juga

Kesepakatan tersebut dinilai akan menjadi daftar penjualan skunder lintas batas terbesar di dunia. Kesepakatan juga dinilai akan dipandang sebagai dorongan bagi Hong Kong, yang baru-baru ini memasuki resesi pertama dalam satu dekade sebab lima bulan demonstrasi antipemerintah. Selain itu perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan Cina juga turut menjadi pemicu.

Meski demikian, Alibaba senidri belum bersedia menanggapi permintaan komentar. Perusahaan telah merencanakan untuk menjual saham awal tahun ini, tetapi pada bulan Agustus menunda kesepakatan karena protes mengguncang Hong Kong sejak Juni menjadi semakin keras.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement