REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) Indonesia 2019 telah selesai digelar pada Sabtu (9/11) lalu, dengan capaian meningkat hampir tiga kali lipat dari tahun sebelumnya. Jumlah pengunjung hingga hari terakhir mencapai 31.935 orang.
Deputi Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Timur, Harmanta menyampaikan jumlah transaksi tenant tercatat sebesar Rp 100,86 miliar. Terdiri dari transaksi tenant perbankan sebesar Rp 98,69 miliar dan tenant nonperbankan sebesar Rp 2,17 miliar.
"Kegiatan business matching yang merupakan ajang pertemuan bisnis antara pelaku UMKM atau pemilik proyek dengan calon investor atau lembaga keuangan bank maupun nonbank yang potensial dengan pencapaian sebesar Rp 19,26 triliun," katanya melalui siaran pers yang diterima Republika.
Capaian tersebut tercatat meningkat dibandingkan tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 7,01 triliun. Capaian FESyar Indonesia di Surabaya juga tercatat lebih tinggi dibandingkan dengan FESyar Regional Sumatera dan Kawasan Timur Indonesia (KTI), yang membukukan transaksi business matching masing-masing sebesar Rp 2,11 triliun dan dan Rp 2,6 triliun.
Festival Ekonomi Syariah Indonesia merupakan rangkaian pembuka kegiatan Indonesia Shari'a Economic Festival (ISEF). ISEF yang menginjak kali keenam pada tahun ini memasuki babak baru. Penyelenggaraan ISEF yang selama ini dihelat di Surabaya, kini dialihkan ke ibukota Jakarta.
Ini bertujuan meningkatkan level sektor ekonomi syariah nasional ke level global untuk mewujudkan Indonesia sebagai rujukan atau Center of Excellence ekonomi syariah dunia. Sebagai bagian dari perjalanan menuju perhelatan ISEF 2019 tersebut, rangkaian kegiatan Festival Ekonomi Syariah Indonesia 2019 telah selesai digelar dengan tema “Sinergi Membangun Ekonomi Syariah Indonesia”.
Rangkaian kegiatan FESyar terdiri dari Sharia Fair yang mencakup ekspo, edukasi, lomba dan bussiness matching, dan Sharia Forum yang mencakup workshop, seminar dan forum bisnis, serta Gerakan elektronifikasi Rumah Ibadah.
"Kami terus mendorong kemudahan-kemudahan bertransaksi melalui pemanfaatan teknologi di sistem pembayaran, seperti QR Code," katanya.
Dalam hal ini, langkah nyata yang telah dilakukan adalah melakukan sinergi dengan 16 perbankan dalam rangka elektronifikasi 1.651 Rumah Ibadah. Harapannya perluasan pemanfaatan teknologi ini pun dapat mendorong transparansi dan optimalisasi sektor keuangan sosial seperti Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf (Ziswaf) sesuai dengan prinsip penggunaannya.
Besarnya peran Perbankan Syariah dalam pencapaian transaksi booth dan business matching menunjukkan menguatnya peran Perbankan Syariah dalam mendukung bergeraknya roda perekonomian. Persiapan penyelenggaraan FESyar yang telah dimulai sejak tiga bulan sebelumnya, memungkinkan terjadinya komitmen bisnis yang bersifat jangka panjang.
Pelaksanaan beberapa event di FESyar kali ini pun diharapkan dapat memberikan manfaat yang berkesinambungan dalam mendorong perkembangan Eksyar di Indonesia, khususnya Jawa Timur. Selain itu, beberapa pihak pun telah berkomitmen untuk terus bersinergi dan berkolaborasi dalam terus mengawal pengembangan Eksyar ke depan.
Dalam hal ini, target jangka pendeknya adalah meningkatkan kesiapan pelaku industri halal di Jawa Timur. Khususnya dalam acara “Halal Summit 2020” agar mampu diterima di Pasar Global.