Rabu 06 Nov 2019 23:38 WIB

Azure Jembatani Kesenjangan Sumber dan Gudang Data

Microsoft mengumumkan layanan utama Azure yang baru untuk perusahaan

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Azure Synapse Analytics Jembatani Kesenjangan Sumber Data dan Gudang Data. (FOTO: Brian Snyder)
Azure Synapse Analytics Jembatani Kesenjangan Sumber Data dan Gudang Data. (FOTO: Brian Snyder)

Warta Ekonomi.co.id, Jakarta -- Microsoft mengumumkan layanan utama Azure yang baru untuk perusahaan, antara lain Azure Synapse Analytics, yang disebut sebagai evolusi selanjutnya dari Azure SQL Data Warehouse. Synapse juga memanfaatkan berbagai layanan Microsoft lainnya, termasuk Power BI dan Azure Machine Learning, serta ekosistem mitra yang mencakup Databricks, Informatica, Accenture, Talend, Attunity, Pragmatic Works, dan Adatis.

Idenya di sini adalah bahwa Synapse memungkinkan siapa saja yang bekerja dengan data di tempat-tempat yang berbeda untuk mengelola dan menganalisisnya dari dalam satu layanan. Synapse dapat digunakan untuk menganalisis data relasional dan tidak terstruktur menggunakan SQL standar.

Baca Juga: Microsoft Azure Bidik Bisnis Komputasi Kuantum

Microsoft juga menyoroti integrasi Synapse dengan Power BI, alat intelijen bisnis dan pelaporan yang mudah digunakan, serta Azure Machine Learning untuk membangun model. Dengan studio Azure Synapse, layanan ini memberikan para profesional data ruang kerja tunggal untuk menyiapkan dan mengelola data mereka, serta untuk data besar dan tugas AI mereka. Ada juga lingkungan bebas kode untuk mengelola jalur pipa data.

Mengutip Zdnet, sebagaimana ditekankan oleh Microsoft, bisnis yang ingin mengadopsi Synapse dapat terus menggunakan beban kerja yang ada dalam produksi dengan Synapse dan secara otomatis mendapatkan semua manfaat layanan. Dengan demikian, sebuah bisnis dapat menempatkan data mereka untuk bekerja jauh lebih cepat, produktif, dan aman, menyatukan wawasan dari semua sumber data, gudang data, dan sistem analisis big data.

Dalam sebuah demo di Ignite, Kumar juga membuat benchmark Sinaps terhadap BigQuery Google. Synapse menjalankan kueri yang sama pada satu petabyte data dalam waktu 75% lebih sedikit. Dia juga mencatat bahwa Synapse dapat menangani ribuan pengguna bersamaan - tidak seperti beberapa pesaing Microsoft.

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement