Warta Ekonomi.co.id, Jakarta
Di era industri 4.0 persaingan usaha makin ketat karena ruang lingkup yang dihadapi tidak hanya nasional, tapi juga global. Karena itu, kekuatan branding menjadi salah satu pilar utama untuk memenangkan persaingan di era industri 4.0.
Demikian diungkapkan oleh Pemimpin Perusahaan BUMN Track, SH Sutarto, dalam BUMN Branding and Marketing Award 2019 yang digelar di Hotel Ritz Carlton, Mega Kuningan, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
Penganugerahan tahun ke-7 yang mengambil tema "Beyond Innovation" dan didukung oleh Arrbey Consulting itu bertujuan untuk memberikan apresiasi kepada perusahaan berkinerja unggul dan berkompetensi di pasar global melalui inovasi di bidang branding dan marketing.
Baca Juga: 3 Alasan Mengapa Personal Branding Itu Penting
Menurut Sutarto, antusiasme peserta meningkat yang terlihat dari bertambahnya jumlah peserta tahun ini sebanyak 92 perusahaan BUMN dan anak perusahaan BUMN. Sementara, peserta yang lolos tahap seleksi kedua berupa wawancara dan presentasi di hadapan dewan juri mengerucut menjadi 77 perusahaan. Peningkatan peserta yang cukup signifikan itu terjadi karena penambahan kategori berupa Kategori Indikator Global.
"Kami melihat kinerja branding dan marketing BUMN sudah jauh meningkat dan opersional pelayanan publiknya pun bersaing di tingkat Global. Karena itulah, kami merasa perlu untuk menyertakan aspek Indikator Global sebagai kategori yang dinilai pada tahun ini," ungkap SH Sutarto.
Adapun penerima penghargaan tersebut antara lain, untuk kategori The Best CMO, Devy Suradji yang menjabat sebagai Direktur Marketing & Pelayanan PT Angkasa Pura I (Persero) dinobatkan sebagai The Best CMO BUMN. The Best CMO Anak Perusahaan BUMN diraih oleh Romulo Hutapea sebagai Direktur Pemasaran PT Pertamina Patra Niaga. Peraih The Best CMO BUMN Tbk adalah Bambang Rianto Direktur Operasi II PT Waskita Karya (Persero), Tbk. Pemenang The Best CMO Anak Perusahaan BUMN diserahkan kepada Dilo Seno Widagdo sebagai Direktur Komersial PT Perusahaan Gas Negara, Tbk.
Dari penilaian korporasi, PT PLN (Persero) sebagai penyuplai kelistrikan nasional yang mengutamakan creative competitive strategy yang andal dan aman dinobatkan sebagai The Best Marketing BUMN. Disusul PT Angkasa Pura I (Persero) yang mengelola 14 bandara di wilayah Indonesia Tengah dan Indonesia Timur meraih The Best Branding. Sementara, PT Industri Kereta Api (INKA) (Persero) meraih The Best Indikator Global atas keberhasilannya mengekspor gerbong kereta ke beberapa negara secara berkelanjutan.
Selanjutnya, peraih The Best Corporate Anak Perusahaan BUMN diterima oleh PT Telkomsel sebagai The Best Branding, PT Infomedia Nusantara sebagai The Best Marketing dan PT Pertamina Lubricants peraih The Best Indokator Global. Kemudian, penerima The Best Corporate Tbk diraih oleh PT Jasa Marga selaku The Best Branding, PT GMF AeroAsia Tbk sebagai The Best Marketing, dan PT Waskita Karya Tbk selaku peraih The Best Indikator Global.
Baca Juga: BUMN Konstruksi Raup Kontrak Baru Rp18 T, Salah Satunya Proyek Pertamina
Ketua Dewan Juri BUMN and Marketing 2019 sekaligus Guru Besar Fakultas Ekonomi Bisnis Universitas Indonesia, Prof Rhenald Kasali, menyatakan bahwa digital marketing sebagai bagian dari transformasi digital telah membuat BUMN mampu bersaing di luar batas dan memiliki kualitas dengan global mindset. Di sisi lain, para pemenang CMO terbaik terbukti mampu menerapkan global mindset dan menggiring perusahaannya menjadi world class company.
"BUMN dinilai sudah mampu memberikan kontribusi ekonomi yang tinggi. Ada banyak fakta BUMN mulai bergerak, tidak lagi menjadi lazy company. Melalui ajang ini, bagaimana inovasi yang terus dikembangkan mampu menjadikan BUMN bersaing di kancah global," ungkap Rhenald.
Didukung oleh tim penilai para dewan juri yang kompeten di bidangnya mewakili akademisi, profesional dan pakar branding marketing, hasil BUMN Branding dan Marketing Award 2019 diharapkan bisa menjadi refleksi bagi pengelolaan BUMN ke depan yang kian lincah, efektif, kompetitif, dan modern.