Ahad 03 Nov 2019 15:03 WIB

BTN Targetkan Dana Ritel Rp 76 Miliar dari Nasabah Pemula

Dana Rp 76 miliar ditargetkan dari sekitar 632.045 rekening nasabah pemula.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
BTN
BTN

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk berupaya memperkuat strategi produk tabungan ke seluruh segmen nasabah. Langkah ini guna mendorong pertumbuhan dana ritel di tengah persaingan perebutan dana murah perbankan nasional.

Direktur Consumer Banking BTN Budi Satria mengatakan perseroan telah meluncurkan tabungan Simpel atau Simpanan Pelajar. Adapun program ini membidik segmen penabung pemula atau pelajar dengan persyaratan yang mudah dan sederhana.

Baca Juga

“Tabungan Simpel memiliki bebas biaya administrasi. Setoran awal ringan hanya Rp 5.000 dan lanjutan Rp 1.000. Tahun ini kami menargetkan dana ritel dari SimPel mencapai Rp 76 miliar dari sekitar 632.045 rekening, atau naik Rp 14,5 miliar dibandingkan tahun lalu,” ujarnya kepada Republika.co.id di Jakarta, Ahad (3/11).

Adapun posisi saat ini, jumlah rekening Simpel Bank BTN mencapai 665.798 rekening dengan nilai DPK sebesar Rp 74 miliar. “Kami berkomitmen mendukung literasi keuangan para generasi muda, dan berkontribusi aktif dalam program OJK yaitu one student one account atau satu pelajar satu rekening, karena itu kami mendukung acara-acara yang melibatkan pelajar yang aktif seperti dalam science day,” jelasnya.

Tabungan Simpel merupakan salah satu produk perbankan yang digagas OJK untuk memperluas literasi keuangan ke generasi muda. OJK juga memprakarsai tabungan SiMuda khusus SiMuda yang membidik kalangan mahasiswa. Bank BTN meracik tabungan SiMuda Rumahku, program tabungan berencana yang memiliki fitur khusus untuk mempersiapkan biaya kepemilikan rumah.

Per Agustus 2019, DPK total baik konvensional maupun syariah Bank BTN sudah terkumpul di atas Rp 231,8 triliun atau sekitar 95 persen dari target tahun ini. Khusus untuk DPK dari BTN konvensional, per Agustus 2019 sekitar Rp 209,2 triliun atau tumbuh 19,2  persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 175,5 triliun. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement