Sabtu 02 Nov 2019 14:00 WIB

Ekspor Sumbar Tumbuh Empat Bulan Terakhir

Pada September 2019, ekspor Sumbar tumbuh 26,68 persen.

Foto udara kawasan pelabuhan Teluk Bayur, di Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/10). Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor di provinsi itu mengalami peningkatan dalam empat bulan terakhir.
Foto: ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Foto udara kawasan pelabuhan Teluk Bayur, di Padang, Sumatera Barat, Minggu (27/10). Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor di provinsi itu mengalami peningkatan dalam empat bulan terakhir.

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG -- Badan Pusat Statistik (BPS) Sumatera Barat mencatat ekspor di provinsi itu mengalami peningkatan dalam empat bulan terakhir. Pada September 2019, ekspor Sumbar mencapai 138,12 juta dolar AS atau naik 26,68 persen dibandingkan Agustus 2019 yang hanya 109,03 juta dolar AS.

Sementara pada pada Agustus 2019 ekspor Sumbar mencapai 109,03 juta dolar AS atau naik 3,57 persen dibandingkan Juli 2019 yang mencapai 105,27 juta dolar AS. Kemudian pada Juli 2019 ekspor Sumbar mencapai 105,27 juta dolar AS atau naik 1,06 persen dibandingkan Juni 2019 yang mencapai 104,17 juta dolar AS.

Baca Juga

"Selanjutnya pada Juni 2019 mencapai 104,17 juta dolar AS atau naik 3,72 persen dibandingkan Mei 2019 yang mencapai 100,43 juta dolar AS," kata Kepala BPS Sumbar Sukardi di Padang, Sabtu (2/11).

Menurut Sukardi, secara akumulatif sejak Januari hingga September 2019 ekspor Sumbar sudah mencapai 961,59 juta dolar AS. Pada September 2019 golongan yang paling banyak diekspor adalah lemak dan minyak hewan nabati sebesar 100,14 juta dolar AS dan golongan karet dan barang dari karet 22,79 juta dolar AS.

Sebaliknya pada September 2019, nilai impor Sumbar mencapai 18,02 juta dolar AS atau terjadi penurunan sebesar 67,81 persen dibandingkan Agustus 2019. Golongan barang paling banyak diimpor pada September 2019 yaitu bahan bakar mineral 14,01 juta dolar AS, pupuk 0,99 juta dolar AS serta mesin dan peralatan listrik 0,87 dolar AS.

Sebelumnya sebanyak 22,8 ribu ton produk sawit dan turunan asal Sumatera Barat diekspor ke Cina dan Jepang. Komoditas yang diekspor berupa minyak sawit berupa RBD sebanyak 4 ribu ton, CPO sebanyak 7,8 ribu ton dengan tujuan Cina dan produk sampingan berupa cangkang sebanyak 11 ribu ton ke Jepang.

Kepala Karantina Pertanian Padang Eka Darnida Yanto menyebutkan selain produk turunan sawit juga diekspor produk pertanian lain asal Sumbar. Total nilainya mencapai Rp 212,8 miliar terdiri dari lempeng karet sebanyak 604,8 ton, biji kopi sebanyak 18 ton, kayu manis sebanyak 95 ton dan produk turunan kelapa yang terdiri dari santan 83,8 ton, kelapa parut 25 ton dan air kelapa sebanyak 71,2 ton. Negara tujuan ekspor antara lain Belanda, Spanyol, Norwegia, Cina, Bangladesdan Jerman.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement