Kamis 31 Oct 2019 19:09 WIB

Produsen Mesin Tambang Bitcoin Ini Niat IPO

Perusahaan tambang Bitcoin ini berniat melantai di bursa Nasdaq

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Produsen Mesin Tambang Bitcoin Ini Niat IPO, Incar Dana Triliunan untuk Bayar Utang dan . . . .. (FOTO: Unsplash/Dmitry Moraine)
Produsen Mesin Tambang Bitcoin Ini Niat IPO, Incar Dana Triliunan untuk Bayar Utang dan . . . .. (FOTO: Unsplash/Dmitry Moraine)

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Canaan Creative, salah satu produsen perangkat keras penambangan bitcoin terbesar di China, berniat melantai di bursa Nasdaq. Bahkan, perusahaan menargetkan untuk menghimpun US$400 juta (sekitar Rp5,6 triliun).

Perusahaan yang berbasis di Hangzhou itu mengklaim diri sebagai perancang dan oembuat mesin bitcoin terbesar kedua di dunia.  "Kami akan menggunakan uang hasil IPO untuk penelitian kecerdasan buatan dan penelitian blockchain, serta melunasi utang," kata perusahaan itu dalam prospektusnya, dikutip dari Reuters, Rabu (30/10/2019).

Baca Juga: Wow! UNICEF Mulai Terima Bitcoin Sebagai Donasi

Sebelumnya, Canaan Creative sudah berupaya melantai di bursa China dan Hong Kong, namun upayanya harus pupus di tengah jalan karena regulator meragukan modal dan prospek bisnis perusahaan.

Pengajuannya ke Nasdaq dilakukan setelah Presiden China, Xi Jinping mengutarakan niatnya untuk mendorong pengembangan teknologi blockchain. Kabar itu membuat saham perusahaan blockchain dan mata uang digital, serta harga bitcoin, melonjak.

Nasib pertambangan bitcoin di China masih belum jelas, sebab pemerintah menutup pertukaran mata uang kripto lokal pada 2017. Bahkan, April lalu pemerintah memberi isyarat untuk menghapus penambangan bitcoin di negara itu.

Berdiri pada 2013, Canaan mendesain dan menjual sirkuit terpadu yang kualitasnya mirip dengan mesin penambangan bitcoin, Avalon. 

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement