Senin 28 Oct 2019 21:04 WIB

Bank Mandiri Turunkan Target Pertumbuhan Kredit

Target pertumbuhan turun dari 13 persen menjadi 9 persen.

Rep: novita intan/ Red: Dwi Murdaningsih
Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019).
Foto: Antara/M Risyal Hidayat
Seorang teller Bank Mandiri menunjukkan uang pecahan Rp100.000 dan Rp50.000 di Plasa Mandiri, Jakarta, Senin (8/7/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk menargetkan pertumbuhan kredit sebesar delapan persen - sembilan persen pada akhir tahun ini. Angka ini lebih rendah dibandingkan target sebelumnya sebesar 13 persen.

Direktur Bisnis dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan perlambatan kredit disebabkan peralihan penyaluran kredit dari risiko tinggi ke rendah, yakni dari pada sektor komersial ke kredit personal.

"Kita geser pertumbuhan kredit. Kita ingin mendorong tidak hanya dari sisi volume tapi juga kualitas," ujarnya saat konferensi pers di Plaza Mandiri, Jakarta, Senin (28/10).

Menurutnya pertumbuhan kredit perseroan ditopang lima segmen antara lain segmen korporasi, konsumer, mikro, small medium enterprise (SME) dan anak usaha perseroan.

"Memang mengalami sedikit penurunan daripada tahun lalu (pertumbuhan kredit secara keseluruhan) ada impact dari pertumbuhan dari sisi konsumer, cukup kecil. Kemudian dari sisi corporate banking juga, kalau kemarin tumbuh double digit, jadi tumbuh single digit," kata dia.

Pada kuartal tiga 2019 pertumbuhan rata-rata kredit yang mencapai Rp 806,8 triliun atau tumbuh 11,5 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu. Penyaluran kredit tersebut melambat jika dibandingkan pertumbuhan kredit kuartal tiga 2018 sebesar 13,8 persen.

“Karena ada dinamika pasar juga, kemungkinan besar growing kita single digit, tapi kita upayakan level 8-9 persen," ucapnya.

Sementara Direktur Manajemen Risiko Bank Mandiri Ahmad Siddik menambahkan perseroan selalu mengevaluasi kinerja selama tiga bulan sekali. Hal ini dilakukan untuk melihat situasi ekonomi makro global dan domestik.

“Setiap tiga bulan kita lihat kredit sesuai makroekonomi. Dengan berjalannya waktu di aktual makroekonomi itu berbeda. Itu kita lakukan adjustment,” ucapnya.

Menurutnya penyaluran kredit properti hingga kendaraan bermotor juga ditargetkan mengalami penurunan, dari yang sebelumnya 15 persen-20 persen menjadi kisaran 11 persen. Ke depan Bank Mandiri akan mengandalkan kredit personal dari sejumlah pegawai negeri dan militer karena memiliki gaji tetap.

“Kita masih punya grow payroll, salary account dari pegawai negeri, militer di Bank Mandiri,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement